Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free MAKALAH PENCEMARAN PERAIRAN DAN TANAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup Dosen pengampu Drs. Wachju Subchan, Rully Putri Nirmala Puji, Disusun oleh kelompok 4 Vika Dwi Lestari 210210302049 Hapsari Tri Rafaela Fairuzahya 210210302054 Mochamad Tegar Ramadhani 210210302077 Agung Dwi Prayoga 210210302085 Cindy Kurnia Fatihah 210210302092 Kelas B PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2 2021 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 Latar Belakang 3 Rumusan Masalah 3 Tujuan dan Manfaat 3 BAB II PEMBAHASAN 5 Pencemaran Air dan Macam-macam Pencemaran Air 5 Ukuran Umum Pencemaran Air 6 Pencemaran Tanah dan Jenis-jenis Pencemarannya 10 Dampak Pencemaran Tanah 17 Usaha Penanggulangan Pencemaran Tanah 18 BAB III PENUTUP 19 Kesimpulan 19 DAFTAR PUSTAKA 20 3 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penecamaran merupakan suatu masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, biasanya pencemaran ada beberapa jenis seperti contohnya pencemaran tanah dan air. Tanah adalah bagian penting untuk menunjang kehidupan makhluk hidup, maka dari itu kita harus menjaga dan melestariakannya, jika tanah tidak dijaga maka akan menimbulkan kerusakan atau pencemaran tanah. Pencemaran tanah adalah masuknya bahan kimia di dalam tanah yang dapat merubah unsur tanah yang alami. Pencemaran tanah ini terjadi karena ulah manusia contohnya membuang sampah ditanah,penggunaan pestisida yang berlebihan dan lainsebagainnya. Selain pencemaran tanah juga bisa terjadi pencemaran di air. Pencemaran air merupakan suatu keadaan dimana masuknya zat,energi atau komponen lain kedalam air yang disebabkan oleh aktifitas manusia. Maka dengan adanya latar belakang di atas kami akan menjelaskan lebih detai tentang perncemaran air dan tanah yang terjadi akibat ulah manusia sebagai berikut. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud pencemaran air dan bahan-bahan pencemaran air ? 2. Bagaimana ukuran umum pencemaran air? 3. Apa yang dimaksud pencemaran tanah dan jenis-jenis pencemarannya? 4. Apa dampak pencemaran tanah ? 5. Bagaimana cara penanggulangan pencemaran tanah ? Tujuan dan Manfaat Tujuan 1. Menjelaskan pencemaran air dan bahan-bahan pencemarannya. 2. Mengetahui ukuran umum pencemaran air. 4 3. Menjelaskan pencemaran tanah dan jenis-jenis pencemarannya. 4. Mengetahui dampak pencemaran tanah. 5. Menjelaskan cara penanggulangan pencemaran tanah. Manfaat 1. Menambah wawasan tentang pencemaran air dan bahan-bahan pencemarannya. 2. Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi. 3. Menambah wawasan tentang ukuran umum pencemaran air. 4. Menambah pengetahuan tentang pencemaran tanah, jenis-jenisnya dan dampaknya. 5. Menambah ilmu tentang cara penanggulangan pencemaran tanah. 5 BAB II PEMBAHASAN Pencemaran Air dan Macam-macam Pencemaran Air. a. Pencemaran air Pencemaran air merupakan kondisi dimana terkontaminasinya air oleh polutanzat pencemarsehingga air tersebut juga memiliki berbagai jenis lain,Padat,cair dan tersebut juga menyebabkan perubahan-perubahan pada air. b. Macam- macam bahan pencemar air Bahan pencemar atau polutan adalah sesuatu yang mencampuri medium murni Prawiro,1985. Bentuk bahan pencemar dapat berupa bahan pencemar buatan seperti diterjen, pestisida, sampah plastik dan sebagainya. Bahan-bahan pencemaran dapat digolongkan kedalam 1. Bersifat kualitatif, terdiri unsur-unsur pencemaran yang terjadi akibat berlangsungnya persenyawaan yang dibuat secara sintetis. 2. Bersifat kuantitatif, terdiri dari unsur-unsur secara alamiah telah terdapat di alam tetapi jumlahnya bertambah banyak sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Macam-macam bahan pencemaran dapat berupa a Sampah domestik, yang secara kuantitas dan kualitas terus bertambah didorong oleh perilaku konsumtif yang berlebihan pembuangan sampah yang tidak diimbangi oleh sistem penampungan pengangkutan. b Sampah industri anorganik, seperti larutan asam, alkali, sianida sampai menyangkut berbagai logam berat industri organik dari aseton, kresol dan lain-lain juga berpengaruh terhadap mekanisme 6 dan ekosistem biologi tanah c Sampah radioaktif, jenis limbah yang mengandung atau yang terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi yang melibihi. Dampak radiasi nya sangat merugikan bagi kehidupan. d Sisa deterjen, membawa dampak dan kerugian melalui mekanisme siklus hidrologis nya karena bahan ini sulit dipecahkan secara alamiah dalam perjalanan siklus tersebut. e Minyak, dalam keadaan normal bahan polutan ini memiliki berat jenis yang lebih ringan daripada air. Sehingga akan mengapung di permukaan air yang menyebabkan gangguan terhadap difusi oksigen ke dalam air sehingga mengancam kehidupan organisme akuatik. f Batubara, debu batubara dapat mencemari lingkungan akuatik dalam bentuk partikel partikel tersuspensi yang masuk dan berada di dalam air bahan pencemar ini dapat menutupi permukaan vegetasi telur-telur ikan dan mengganggu pertumbuhan dan proses-proses lain. g Tir, merupakan material kompleks yang mengandung hidrokarbon sederhana, atau Kompleks seperti fenol dan lainnya. Karena mengandung fenol dan substansi beracun yang lain menjadikan Tir sangat beracun terhadap berbagai bentuk-bentuk kehidupan akuatik. h Buangan air gelontor, membawa dampak termis atau peningkatan suhu terhadap system kehidupan air. Ukuran Umum Pencemaran Air Ada beberapa ukuran umum yg dapat digunakan untuk menentukan pencemaran air,antara lain sebagai berikut 1. Turbiditas Kekeruhan 7 Menurut Goldman dan harne,cahay matahari sangat berpengaruh didalam lingkungan dalam air termasuk juga ekosistem yang ada kekeruhan air juga sangat berpengaruh terhadap cahaya matahari yang akan menembus hingga dasar faktor yang mempengaruhi tingkat kekeruhan perairan antara lain benda-benda halus yang tersuspensi, contohnya seperti lumpur, jasad-jasad renik dan warna air Susono,1990,Asmawi 1986. Jika tingkat kekeruhan airtinggi,ada beberapa jenis ikan yang tidak dapat bertahan karena banyak partikel-partikel yang bisamengganggu pernafasan juga yang mampu hidup didalam perairan ysng Asmawi,kekeruhan yang masih baik untuk hidup ikan berkisar lebih dari45cm,yang artinya kita dapat melihat kedalaman air sejauh 45cm atau lebih. 2. Temperatur Suhu Temperatur ataupun suhu ini merupakan faktor dan pengaruh penting untuk kehidupan hewan-hewan didalam tropis suhu air yang normal berkisar 25-30C Susanto,1990.Kelarutan oksigen didalam air juga dipengaruhi oleh temperatur,semakin tinggi temperatur perairan,maka semakin rendah kadar oksigennya. Begitu juga sebaliknya,jika temperatur perairan rendah,maka kadar oksigen temperatur dapat meningkatkan populasi mikroorganisme tertentu,seperti mikroorganisme suhu atau temperatur di perairan biasanya disebabkan oleh limbah yang berasal dari pabrik pabrik industri. 3. Derajat Keasaman pH Derajat keasaman adalah sebuah istilah untuk menyatakan keadaan asam atau baca suatu larutan/cairan yang memiliki rentangan pH antara pH=7 artinta larutan tersebut netral,sedangkan jika dibawah 7 dinyatakan asam dan diatas 7 diatas 7 dinyatakan 8 yang cocok untuk semua jenis ikan adalah sekitar 6,7-8,6 Susanto,1990. 4. Total Solid Total solid atau jumlah total beban padat merupakan suatu ukuran untuk menyatakan jumlah bahan padat yang tertinggal sebagai residu dari hasil penguapan dan penyaringan pada suku RI menyatakan syarat total solid adalah 1500 mg/l,ada efek bahaya yang timbul jika total solid lurang dari batas tersebut. 5. DO Dissolved Oxygen DO Dissolved Oxygen atau kadar oksigen adalah jumlah sisa oksigen yang terlarut didalam air sebagai suatu cadangan yang bisa di gunakan oleh organisme akuatik untuk bernafas Ryadi,1984. Oksigen yang berkisar 5-6 ppm didalam air adalad oksigen yang paling ideal untuk pertumbuhan dan perkembanganbiakan tubuh,aktivitas ikan dan temperatur lingkungan merupakan 3 faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen didalam air Moyle dan Cech 1982. 6. BOD Biological Oxygen Demand BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan bakteri aerobik untuk menetralkan bahan-bahan sampah organik melalui proses oksidasi biologi secara dekomposisi aerobik .BOD biasanya fihitung dalam bentuk kebutuhan okesigen selama 5 hari pada temperatur BOD tinggi berarti banayk limbah yang mencemari perairan,begitu juga sebaliknya bila BOD rendah berarti sedikit pencemaran yang terjadi. BOD dan DO memiliki hubungan BOD pada suatu perairan dinyatakan tinggi maka kandungan DO sediki karena banyak sampah yang mencemari perairan,sebaliknya jika BOD rendah,DO pun pencemaran limbah di bedakan menjadi 9 tiga, yang pertama dinyatakan ringan apabila BOD berkisar kurang dari 200mg/l,dinyatakan sedang apabila 200-350mg/l,dan dinyatakan berat apabila mencapai 351-500mg/l Soeriatmadja,1984. 7. Ukuran Fosfat Total Fosfat adalah substansi yang dibutuhkan oleh makhluk organik pada organisme yang mati akan diuraikan oleh dekomposer menjadi fosfat anorganik yang kemudian di serap oleh tumbuhan untuk menyusunenergi potensial tumbuhan tertentu fosfat diperairan akan memberikan kondisi yang baik bagi kelangsungan hidup di ekosistem tersebut,tetapi limbah industri,sisa pencucian detergen, dan pemakaian pupuk yang terlalu banyak menyebabkan meningkatnya jumlah fosfat yang banyak tak terpakai,padahal Depkes RI sudah menyatakan batas syarat buangan limbah industri dalam fosfat yaitu 2,0mg/l. 8. Nitrat Nitrat merupakan senyawa nitrogen yang terdapat didalam umumnya,di perairan kandungan nitrat ini sedikit,sedangkan didaratan jumlah nitrat ini lebih adalah dekomposisi pembusukan bahan organik yang ada didasar perairan. Kandungan amonia pada tiap bagian air yang relatif tenang seperti didanau menunjukkan peningkatan dengan kedalamannya,artinya semakin dalam kandungan amonia semakin rata-rata amonia dan amonium hanya 0,1 dan jika mencapai 2,5 ppm akan menimbulkan efek kematian pada organisme yang lebih dari 0,1 ppm biasanya dianggap sebagai petunjuk adanya pencemaran bahan organik. 9. Indek Koliform Adanya organisme patogen merupakan indikasi bahwa adanya sebuah pencemaran didalam perairan satu organisme patogen adalah bakteri koli yang biasa hidup di pencernaan manusia atau 10 hewan yang berdarah panas karena mudah ditemukan dengan cara sederhana dan tidak berbahaya. Pencemaran Tanah dan Jenis-jenis Pencemarannya a. Tanah dan pencemaran tanah Tanah adalah salah satu media tanam dan suatu system yang sifatnya dinamis, karena setiap saat mengalami berbagai perubahan interaksi dengan komponen komponennya. Tanah sendiri tersusun dari berbagai bahan padat yaitu air atau mineral, makhluk yang hidup dalam tanah, dan juga pori pori udara. Tanah juga memiliki tekstur berupa pasir, debu, dan juga tanah liat. Tanah juga memiliki fungsi, dimana fungsi tanah sendiri dapat dilihat secara fisik, kimiawi, dan juga biologi, dengan penjelasan sebagai berikut a Secara fisik, tanah memiliki fungsi sebagai tempat tumbuhnya makhluk tumbuhan di bumi dan menyuplai tumbuhan dengan air dan juga udara lewat penyerapan yang dilakukan oleh akar. b Secara kimiawi, tanah memiliki fungsi sebagai penyuplai zat hara. c Secara biologi, tanah memiliki fungsi sebagai tempat tinggal organisme, seperti cacing yang ikut membantu dalam penyediaan zat hara dan memacu pertumbuhan pada tumbuhan. Lapisan – lapisan tanah atau Horizon 1. Horizon O, yaitu lapisan tanah paling atas yang memiliki kandungan organik. 2. Horizon A, yaitu lapisan tanah yang memiliki kandungan humus dan juga mineral. 3. Horizon E, yaitu lapisan tanah eluvial yang berwarna terang. 4. Horizon B, yaitu lapisan tanah yang isinya adalah tanah mineral dan terdapat kadungan lempung. 11 5. Horizon C, yaitu lapisan tanah yang terdiri atas campuran meniral dan pelapukan batuan. 6. Horizon R, yaitu lapisan paling bawah dimana batuanya masih utuh dan belum mengalami pelapukan. Jenis Jenis Tanah Beberapa jenis tanah ada di muka bumi,para ahli tanah membagi menjadi beberapa jenis tanah berdasarkan klasifikasi tanah menurut Rahmat Susanto 2005 yaitu 1. Tanah Aluvial Merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya terbawa akibat aliran ini biasanya ditemukan di daerah hilir krena dibawa dari tanah aluvial biasanya berwarna coklat hingga kelabu. Karakteristik tanah ini sangat cocok digunakan untuk pertanian baik pertanian padi ataupun pertanian palawija seperti jagung,tembakau dan jenis tanaman lainnya karena tekstur tanah yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu lama-lama atau kerja keras untuk mencangkul. Persebaran tanah ini banyak tersebar di Indonesia di daerah Sumatera,Kalimantan,Sulawesi,Jawa dan Papua 2. Tanah Andosol Merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana proses terbentuknya akibat adanya proses vulkanisme pada gunung berapi tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman. Karakteristik tanah ini berwarna cokelat ini banyak mengandung unsur mineral,unsur hara,air sehingga sangat baik bagi tanah ini biasanya banyak tersebar di daerah sekitar gunung berapi. Persebaran di Indonesia sendiri tersebar di 12 daerah yang berada di cincin api atau deretan pengunugan berapi di wilayah Jawa,Bali,Sumatera dan Nusa Tenggara. 3. Tanah Entisol Tanah entisol bisa disebut juga saudara tanah andosol karena hampir sama yaitu pelapukan dari material yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi debu,pasir dan lahar. Karakteristik tanah ini sangat subur dan tergolong tanah yang masih banyak ditemukan di area sekitar gunung berapi berupa permukaan tanah tipis dan belum memiliki lapisan tanah dan gundukan pasir seperti di daerah Pantai Parangtritis Yogyakarta. 4. Tanah Grumosol Tanah ini berasal dari pelapukan batuan kapur dan tuffa organicnya rendah akibat dari batuan dapat disimpulkan tanah ini tidak subur. Karakteristik tanah ini sangat kering dan mudah pecah terutama saat kemarau dan memiliki warna ini berada di permukaan tidak lebih dari 300 meter dari permukaan di Indonesia berada di Jawa Tengah Demak, Jepara, Pati, Rembang, Jawa Timur Ngawi, Madiun dan Nusa Tenggara Timur NTT .karena tekstur yang kering maka cocok ditanami vegetasi kuat seperti kayu jati. 5. Tanah Humus Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan yang mengandung banyak unsur hara dan mineral yang menyebabkan sangat subur. Karakteristik tanah humus sangat baik untuk bercocok tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik bagi ini memiliki warna agak kehitam-hitaman akibat banyaknya unsur hara dan mineral dari pelapukan tumbuhan. Persebaran di Indonesi 13 meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah di Sulawesi. 6. Tanah Inseptisol Inseptisol terbentuk dari batuan sendimen atau metamorf memiliki warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran agak ini dapat menopang pembentukan hutan yang asri. Karakteristik tanah ini memiliki warna hitam atau kelabu sampai coklat lempung berliat dan lempung ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit dan perkebunan lainnya yaitu perkebunan karet. Pesebarannya di Indonesia berada di daerah seperti Sumatera, Kalimantan dan Papua. 7. Tanah Laterit Tanah ini memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan Indonesia biasanya tanah ini familiar di daerah desa atau perkampungan. Karakteristik tanah laterit memiliki sifat tekstur yang padat dan ini tidak cocok ditanami oleh tumbuhan apapun karena kandugan yang ada didalamnya. Persebarannya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa barat dan Jawa timur. 8. Tanah Latosol Tanah latosol terbentuk dari pelapukan batuan sendimen dan atau ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning, tekstur yang tanah ini berada di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi dan kelembapan yang tinggi serta pada ketinggian yang berkisar 300-1000 meter di atas permukaan latosol tidak terlalu subur akibat mengandung zat besi dan alumunium. Persebaran tanah latosol di daerah Sulawesi, Lampung, Kalimantan timur dan barat, Bali dan Papua. 14 9. Tanah Litosol Merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan dan tanah yang masih dari adanya perubahan iklim,Topografi, dan vulkanisme. Karakteristik yaitu unutuk mengembangkan tanah ini maka harus dengan cara menanam pohon untuk mendapatkan mineral dan unsur hara yang tanah ini bermacam-macam ada yang lembut, bebatuan bahkan berpasir. Persebarannya biasanya terdapat di daerah yang memiliki tingkat kecuraman tinggi contohnya; Bukit Tinggi, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi. Pencemaran tanah adalah perubahan struktur tanah karena adanya bahan kimia atau zat beracun yang masuk kedalam horizon tanah Harjdjowigeno, 2003. Dimana akibat dari perbuatan manusia dengan menggunakan zat zat yang mengandung bahan kimia atau beracun untuk menunjang kehidupan malah berujung dengan kerusakan tanah. Disaat zat kimia atau zat beracun sudah mencemari permukaan tanah, lambat laun ia akan menguap dan mengalir karena air hujan hingga meresap ke dalam tanah. Pencemaran ini juga hampir sama penyebabnya denganpencemaran air dan juga pencemaran udara. b. Jenis Pencemaran Tanah Jenis pencemaran air berdasarkan pernyataan dari Suprihanto Notoatmojo 2005, diantaranya yaitu 1. Pencemaran Organik Pencemaran organik disebabkan oleh zat kimia buatan manusia yang mungkin tidak bisa atau bahkan sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Bahan pencemar yang asalnya dari industri ataupun dari pertanian atau biasa disebut dengan pestisida 15 merpakan hal yang melahirkan masalah untuk lingkungan dan juga manusia. Masalah ini akan muncul jika banyak bahan organik yang digunakan secara berlebih tanpa menggunakan porsi atau dosis yang telah ditentukan sehingga mengakibatkan tanah menjadi resisten terhadap bahan pencemar. Terdapat beberapa pencemar berbahan kimia atau pestisida yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, yaitu a Aldrin, digunakan untuk membunuh hama dan serangga seperti belalang dan cacing. b Chlordane, digunakan untuk mengendalikan rayap dan serangga yang digunakan dalam lingkup yang luas. c DDT atau kepanjangan dari Dichloro Diphenyl Trichlorothane, digunakan untuk mengendalikan serangga yang umumnya digunakan pada saat iklim panas. Senyawa ini juga digunakan untuk mencegah penyakit malaria. d Dieldrin, digunakan untuk mengendalikan hama dan serangga, namun sering digunakan juga untuk mencegah penyakit untuk pertanian. e Endrin, digunakan untuk membasmi hama tikus dan juga hewan pengerat lainya pada tanaman kapas dan butir padi. f Heptachlor, digunakan untuk membasmi serangga tanah, serangga kapas, hama tanaman, dan juga nyamuk malaria. g Mirex, digunakan untuk membunuh serangga semut, rayap dan juga bisa digunakan untuk memadamkan api. h Toxphene Campechlor, digunakan sebagai pelindung kapas, buah, sayuran dari serangga, hama, kutu, dan tungau. 16 2. Pencemaran Anorganik Ada tiga golongan pencemar anorganik, yaitu 1 Garam-garam yang mengandung ion ion tanah seperti Ca 2+, Na +, K+, Cl, SO 42-, HCO 3, CO 32-. Jika ion ion tersebut mengalami konsentrasi berlebih maka akan mengganggu ekosistem. 2 Senyawa nitral dan fosfat mengandung nitrogen dan fosfor. Senyawa ini dapat menimbulkan eutrofikasi atau pencemaran karena adanya nutrient yang berlebih. 3 Logam berat yang mengandung timbal, merkuri dan cadmium yang dapat memunculkan racun dan dapat mengganggu pencernaan tulang termasuk kerusakan tulang. 3. Pencemaran Radioaktif Pencemaran radioaktif muncul dari sinar raidoaktif yang terdiri dari partikel sinar alfa α, partikel sinar beta β, partikel sinar gamma y. Pencemaran ini banyak berasal dari PLTN, rumah sakit, atau bahkan laboratorium yang menggunakan material radioaktif. Dimana paparan dari material radiaktif bisa menyebabkan kematian karena kerusakan pada sel. 4. Pencemaran Mikrobiologis Mikroorganisme yang ada didalam tanah yaitu virus, jamur, dan juga materi. Namun mikrobiologis yang paling penting dalam tanah yaitu bakteri dan juga jamur. Penyebab pencemaran ini yaitu karena air buangan domestic ataupun pembungan limbah tidak sempurna. 17 Dampak Pencemaran Tanah Ada berbagai bentuk dampak dari pencemaran tanah, yaitu sebagai berikut 1. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan. Sebenarnya danpak pencemaran tanah dapat dilihat tergantung jenis dan banyaknya polutan yang masuk ketubuh manusia. Terdapat resiko polutan dan penyakit yang akan ditimbulkan karena adanya pencemaran tanah, seperti a Zat timbale, dapat mengakibatkan resiko munculnya penyakit ginjal bahkan kerusakan otak. b Benzene, akan memunculkan penyakit seperti leukimia dan kanker darah jika terlalu banhyak mengalami paparan benzene. c Klorin, dapat mengakibatkan gangguan kinerja pada hati dan ginjal bahkan saraf pusat didalam otak. 2. Dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem. Dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem terjadi karena terdapat perubahan kandungan yang ada didalam tanah, hal ini mengakibatkan terputusnya rantai makanan. Contonya dari zat DDT yang telah mencemari tanah yang diatasnya sendiri terdapat tanaman yang menjadi makanan dari burung, sehingga saat burung tewrsebut memiliki telur, maka telur tersebut akan mudah pecah atau rentan pecah. Selain itu, adanya pencemaran ini juga berakibat terhadap tumbuhan, karena tumbuhan akan sulit tumbuh karena hilangnya kesuburan pada tanah tersebut. 3. Dampak pencemaran tanah terhadap pertanian. Pencemaran tanah dalam pertanian dapat mengakibatkan penurunan hasil pertanian, dan juga tanah akan rentan mengalami erosi karena tidak ada penyangganya. Selain itu, jika tanah 18 mengalami pencemaran secara terus menerus maka tanah tersebut tidak dapat digunakan untuk lahan pertanian lagi. Usaha penanggulangan pencemaran tanah 1. Untuk mencegah adanya pencemaran tanah oleh zat zat kimia yaitu perlu adanya a Mengatur varietas tanaman dan juga waktu penanaman. b Melakukan pemilihan jenis tanaman yang tidak mudah diserang hama. c Memakai lawan alami untuk membasmi hama. d Mengetahui akan fungsi dari pembasmi hama sesuai dengan porsi atau aturanya. 2. Untuk mengurus sampah rumah tangga baik organik ataupun anorganik dapat diupayakan dengan cara 3R yaitu a Reduce, yaitu kegiatan mengurangi pemakaian jenis produk yang hasilnya berupa sampah yang cukup banyak dan memilah milah barang yang hasil sampahnya sesedikit mungkin. b Reuse, yaitu kegiatan menggunakan kembali barang yang sudah pernah terpakai untuk pemakaian yang sama atau bahkan mungkin pemakaian kembali sampah dengan fungsi pemakaian yang berbeda. c Recycle, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mendaur ulang sampah yang telah dihasilkan oleh pemakaian suatu produk. 19 BAB III PENUTUP Kesimpulan Pencemaran air dan tanah terjadi akibat ulah dari manusia itu sendiri. Macam-macam bahan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air terdiri dari sampah domestik, sampah domestik, sisa deterjen dan lain sebagainya. Pencemaran air dapat dilihan dari beberapa ukuran yaitu ukuran kekeruhan, suhu, ph, derajat keasaman, total solit dan lain sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah merupakan perubahan dari stuktur suatu tanah akibat adanya zat beracun yang masuk ke tanah. Jenis-jenis pencemaran terdiri dari pencemaran organik, anorganik, radio aktif dan mikrobiologis. Akibat dari pencemaran tersebut dapat berdampak pada kesehatan, ekosistem dan pertanian. Maka dari itu perlu adanya penanggulangan dengan cara mengatur varietas tanaman dan waktu penanaman, melakukan jenis tanaman yang tidak mudah di serang hama. Sedangakan untuk sampah rumah tangga organik maupun anorganik dengan cara 3 R Reduce, reuse, recycle. 20 DAFTAR PUSTAKA Evans, Samuel, Marbun, Posma, dan Marpaung, Purba, Klasifikasi Inceptisol Pada Ketinggian Tempat yang Berbeda di Kecamatan Lingtong Nihuta Kabupaten Hasundutan. dalam Jurnal Online Agroekoteknologi, Vol. 2, 2014. Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah, Jakarta CV Akademika Pressindo, Notoatmodjo dan Suprihanto. 2005. Pencemaran Air dan Air Tanah. Bandung ITB Puspawati, Catur dan Haryono, P. 2018. Penyehatan Tanah, Jakarta Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Subchan, Wachju. 2010. Ilmu Pengetahuan Lingkungan. Jember Jember University Press. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Tanah, Jakarta CV Akademika PressindoS HardjowigenoHardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah, Jakarta CV Akademika Pressindo, Notoatmodjo dan Suprihanto. 2005. Pencemaran Air dan Air Tanah. Bandung ITBPenyehatan Tanah, Jakarta Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia KesehatanCatur PuspawatiP Dan HaryonoPuspawati, Catur dan Haryono, P. 2018. Penyehatan Tanah, Jakarta Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pengetahuan LingkunganWachju SubchanSubchan, Wachju. 2010. Ilmu Pengetahuan Lingkungan. Jember Jember University Press.
oGtWi3.