PENGENDALIANPENCEMARAN AIR dimana semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke dalam lingkungan perairan, maka kawasan tersebut akan terkena pencemaran air dan seringkali ditandai dengan adanya berbagai bau menyengat, ataupun warna air yang berubah menjadi keruh yang dapat mengurangi aspek estetika Bila kita perhatikan, kondisi air yang tercemar akan berubah dan mempunyai beberapa ciri khusus yang membedakan dengan air bersih. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukkannya tahun 2001. Beberapa literatur menuliskan ciri air tercemar ini, diantaranya Djajadiningrat, 1992, menyatakan bahwa badan air yang tercemar ditandai dengan warna gelap, berbau, menimbulkan gas, mengandung bahan organik tinggi, kadar oksigen terlarut rendah, matinya kehidupan di dalam air umumnya ikan dan air tidak lagi dapat dipergunakan sebagai bahan baku air minum Sedangkan menurut Wardana 1999, indikator atau tanda air telah tercemar adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui 1-Perubahan pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen Air yang mempunyai pH lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam, sedangkan air yang mempunyai pH yang lebih besar akan bersifat basa, Air limbah dan bahan buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke sungai akan mengubah pH air yang pada akhirnya dapat mengganggu kehidupan organisme di dalam air. 2- Perubahan Warna, Bau dan Rasa Air Bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri yang berupa bahan anorganik dan bahan organik seringkali dapat larut di dalam air. Apabila bahan buangan dari air limbah dapat larut dan terdegradasi maka bahan buangan dalam air limbah dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna air. Bau timbul akibat aktifitas mikroba dalam air merombak bahan buangan organik terutama gugus protein, secara biodegradasi menjadi bahan mudah menguap dan berbau. 3-Perubahan Suhu Air. Air Sungai suhunya naik mengganggu kehidupan hewan air dan organisme lainnya karena kadar oksigen yang terlarut dalam air akan turun bersamaan dengan kenaikan suhu. Padahal setiap kehidupan memerlukan oksigen untuk bernafas, oksigen yang terlarut dalam air berasal dari udara yang secara lambat terdifusi ke dalam air, semakin tinggi kenaikan suhu air makin sedikit oksigen yang terlarut di dalamnya. 4-Timbulnya Endapan, Koloidal dan bahan terlarut Pencemaran Air Bahan buangan industri yang berbentuk padat kalau tidak dapat larut sempurna akan mengendap didasar sungai dan dapat larut sebagian menjadi koloidal, endapan dan koloidal yang melayang di dalam air akan menghalangi masuknya sinar matahari sedangkan sinar matahari sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan proses fotosintesis. 5-Mikroorganisme Bahan buangan industri yang dibuang ke lingkungan perairan akan di degradasi oleh mikroorganisme, berarti mikroorganisme akan berkembang biak tidak menutup kemungkinan mikroorganisme pathogen juga ikut berkembang biak. Mikroorganisme pathogen adalah penyebab timbulnya berbagai macam penyakit. Incoming Search Termshttps//www indonesian-publichealth com/indikator-pencemaran-air/ Perifitonsebagai Bioindikator Pencemaran Perairan Komunitas perifiton memiliki peran dalam ekosistem air tawar dan merupakan reaktor biogeokimia bertenaga surya, habitat biogenik, gambaran elemen hidrolik, maupun sistem peringatan dini untuk perubahan lingkungan, serta keberadaan keanekaragaman hayati (Stevenson 1996; Wehr & Sheath 2003; Azim Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam perairan.[one] Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur. Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit,[2] [3] dan tercatat atas kematian lebih dari orang setiap harinya.[3] Diperkirakan 700 juta orang Bharat tidak memiliki akses ke toilet, dan anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari.[four] Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu,[5] dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman.[6] Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang terbaru, kualitas air di Amerika Serikat, 45% dari mil sungai dinilai, 47% dari danau hektare dinilai, dan 32% dari teluk dinilai dan muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.[7] Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi, ledakan alga, kebinasaan ikan, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air. Indikator Pencemaran [sunting sunting sumber] Tanda bahwa air telah tercemar dapat diamati melalui indikator berikut[viii] Perubahan pada temperatur air Perubahan pH atau konsentrasi ion hidrogen Perubahan warna, bau, dan rasa Mikroorganisme yang berlebih atau kurang Muncul endapan, bahan terlarut, koloidal Peningkatan radioaktivitas pada air lingkungan Penyebab [sunting sunting sumber] Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Seperti limbah pabrik yang mengalir ke sungai seperti di Sungai Citarum. Pencemaran air oleh sampah. Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan. Kandang hewan peliharaan yang berdekatan dengan sungai membuat air tercemar karena kotoran hewan dibuang ke sungai. Akibat [sunting sunting sumber] Dapat menyebabkan banjir Erosi Kekurangan sumber air Dapat membuat sumber penyakit Tanah Longsor Dapat merusak Ekosistem sungai Merusak tanaman yang disiram. Kerugian untuk Nelayan, Petani sayuran dan masyarakat yang tinggal dekat pesisir sungai. Lihat Pula [sunting sunting sumber] Pengolahan limbah Referensi [sunting sunting sumber] ^ Ari Welianto. “Pencemaran Lingkungan Macam, Penyebabnya, dan Dampaknya”. Diakses tanggal 12 Nov 2020. ^ Pink, Daniel H. April 19, 2006. “Investing in Tomorrow’s Liquid Gold”. Yahoo. ^ a b Westward, Larry March 26, 2006. “World Water Day A Billion People Worldwide Lack Safe Drinking Water”. About. ^ “A special study on India Creaking, groaning Infrastructure is India’s biggest handicap”. The Economist. eleven Dec 2008. ^ “China says h2o pollution so severe that cities could lack prophylactic supplies”. 2005-06-07. ^ “Equally China Roars, Pollution Reaches Mortiferous Extremes”. The New York Times. August 26, 2007. ^ United States Environmental Protection Agency EPA. Washington, DC. “The National H2o Quality Inventory Report to Congress for the 2002 Reporting Cycle – A Contour.” October 2007. Fact Sheet No. EPA 841-F-07-003. ^ Wardhana, Wisnu Arya 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta Andi. PenentuanStatus Mutu Air DI Perairan Estuari Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan Menggunakan Metode Storet Dan Metode Indeks Pencemaran Status Mutu Air DI Perairan Estuari Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan Menggunakan Metode Storet Dan Metode Indeks Pencemaran. Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan
Oleh Hasan Sitorus. Perkembangan jum­lah penduduk yang dibarengi de­ngan pertumbuhan industri yang pesat dewasa ini telah me­nyebabkan meningkatkan volume limbah domestik dan limbah indutsri yang mema­suki lingkungan perairan. Tercemarnya lingkungan perairan dapat dilihat dari indikator fisik, kimia mau­pun biologi yang sangat di­perlukan dalam upaya pe­ngendalian pencemaran per­airan. Tidak dapat dipungki bah­wa lingkungan perairan ada­lah tem­pat yang paling ba­nyak menerima buangan dari aktivitas manusia maupun industri. Di negara berkem­bang seperti Indonesia, pen­cemaran lingkungan perairan seperti sungai, danau dan laut dominan disebabkan limbah domestik, sedangkan di ne­ga­ra maju dominan dise­bab­kan limbah industri. Oleh sebab itu pada ling­kungan perairan di negara berkem­bang, jenis limbah yang memasuki lingkungan perairan dominan mengan­dung limbah organik yang si­fatnya dapat terurai secara biologis di alam biodegradable matter, namun menim­bulkan dampak negatif terha­dap kualitas air dan sistem kehidupan akuatik serta pe­menuhan kebutuhan air bagi manusia. Terj­adinya pencemaran air tentunya dapat diamati atau diukur dari perubahan kuali­tas air secara fisik, kimiawi dan biologi. Oleh sebab itu, indikator fisik, kimia dan biologi dapat digunakan un­tuk memperkirakan atau memberikan gambaran ting­kat pen­cemaran perairan, dan langkah-langkah yang diper­lu­kan dalam pengendalian pencemaran. • Indikator Fisik Perairan yang meng­alami pencemaran, beberapa parameter fisik yang dapat di­gunakan secara praktis untuk mengetahui tingkat pence­maran perairan adalah parameter kekeruhan turbi­dity, bau odors dan warna colours. Perubahan sifat fisik air menjadi keruh atau sangat keruh dipas­tikan sudah terja­di pencemaran air akibat par­tikel tersuspensi atau terlarut dalam air. Perubahan keke­ruh­an air sangat mudah di­a­mati pada perairan sungai aki­bat aktivitas manusia di se­panjang daerah aliran su­ngai ataupun faktor hidro­me­teorologi. Kekeruhan air yang tinggi jelas berpenga­ruh negatif terhadap kehi­dup­an biota perairan, dan ter­ganggunya penggunaan air untuk kebutuhan manusia. Demikian juga timbulnya bau dari air khususnya bau telur busuk belerang meru­pakan indikator sudah terja­dinya pengu­raian bahan or­ga­nik dalam air dalam kon­disi anaerobik, karena sudah dihasilkan gas hidrogen sul­fida H2S. Oleh sebab itu, bila kita me­lintas di sekitar lingkung­an perairan dan tercium bau belerang, sudah dapat dipas­ti­kan bahwa perairan ter­sebut telah mengalami pencemaran berat dan sudah ber­kembang mikroba pengurai tanpa ok­si­gen. Parameter fisik lainnya yak­ni warna air juga dapat digunakan sebagai indikator pencemaran perairan. Bila air berubah warna­nya menja­di merah, hijau atau kuning, sudah dapat dipastikan bah­­wa perairan sudah meng­alami pencemaran akibat lim­bah in­dustri yang mengan­dung zat warana atau akibat limbah domestik dan limbah pertanian yang mengandung limbah organik yang menye­babkan penyuburan yang berlebihan Eutrophication, sehi­ngga terjadi ledakan po­pulasi fitoplankton jenis ter­tentu blooming algae yang menyebabkan perubahan war­na air. Bila yang mengalami le­dak­an populasi blooming adalah jenis alga hijau Chlo­rophyceae maka warna air akan berubah men­jadi hijau, dan bila yang blooming ada­lah alga merah Rhodophy­ceae maka warna air menja­di merah seperti darah, dan bi­la yang blooming adalah alga keemasan Chrysophy­ceae maka warna air menja­di kuning. Perubahan warna air aki­bat zat warna tidak berlang­sung laama ha­nya hitungan jam karena zat warna tersebut segera hanyut ke daerah hilir. Berbeda dengan perubahan warna air akibat blooming al­gae, akan terjadi dalam be­berapa hari hingga populasi fitoplankton mati sesuai siklus hidupnya. • Indikator Kimia Berbeda dengan indikator fisik dan biologi yang dapat diamati secara visual, maka indikator kimia harus dila­ku­kan pengukuran. Para­me­ter kimia yang praktis digu­nakan untuk menentukan ter­cemar tidaknya atau berat ti­daknya tingkat pencemaran per­airan adalah tingkat ke­asaman air pH, kadar oksi­gen terlarut DO, dan beban bahan organik BOD. Tingkat keasaman pH air yang normal atau air ber­sih adalah sekitar 7, sehingga bila hasil pengukuran pH me­ter dibawah 7 kondisi asam atau di atas nilai 7 kon­disi basa berarti sudah terjadi pencemaran air akibat bahan-bahan kimia atau ga­ram yang merubah pH air. Perlu diperhatikan, air ta­war seperti massa air sungai dan danau lebih sensitif meng­alami perubahan pH di­banding air laut, karena mas­sa air tawar memiliki kapasi­tas penyangga yang ren­dah terhadap asam dan basa. Bila pH sangat rendah misalnya 3 – 5 atau sangat besar 10 – 12 maka dapat dipastikan per­airan terse­but sudah meng­alami pencemaran berat aki­bat limbah kimia, dan perlu segera dilaporkan ke instansi terkait untuk pengendali­an­nya. Demikian juga parameter kadar oksigen terlarut Dissolved Oxygen/DO juga sering digunakan untuk me­nentukan apakah per­airan su­dah tercemar berat atau tidak. Bila kadar DO peraian su­dah lebih kecil dari 3 mg/l, maka dapat dipastikan perairan itu sudah tercemar berat oleh lim­bah organik. Kadar DO < 3 mg/l merupakan kadar kritis terjadinya kematian massal ikan atau biota dalam perairan. Kadar DO normal pa­da suhu 25 – 27 oC adalah 5 – 7 mg/l. Parameter BOD Biological Oxygen Demand yang mengin­dikasikan beban ba­han organik dalam perairan juga dapat diguna­kan untuk menentukan level pencemar­an perairan. Air bersih atau air tawar normal mempunyai BOD sebesar 0 – 7 mg/l, dan bi­la perairan mengalami pen­cemaran sedang maka kadar BOD berkisar 7 – 15 mg/l, dan pencemaran berat bila kadar BOD sudah lebih dari 15 mg/l. Nilai BOD dapat di­peroleh dengan mengguna­kan BOD meter dan hasilnya dapat dibandingkan dengan Baku Mutu Kualitas Air. • Indikator Biologi Kehadiran beberapa jenis hewan makro dan mikro da­lam air dapat digunakan se­bagai bioindikator pencemar­an air. Dite­mu­kannya Ca­cing Sutera Tubifex, dan lin­tah di suatu perairan su­dah dapat dipastikan terjadi­nya pencemaran perairan dari limbah organik. Hewan makro air jenis Cacing Sutera menunjukkan perairan sudah tercemar berat limbah organik, sedangkan kehadiran Lintah dalam air menunjukkan terjadinya pen­cemaran air dalam level se­dang. Oleh sebab itu, dite­mu­kannya lintah di perairan Danau Toba sudah dapat di­pastikan bahwa Danau Toba sudah meng­alami pencemar­an limbah organik pada ting­kat sedang, yang kemung­kin­an besar berasal dari limbah domestik, limbah kegiatan per­ikanan, peternakan dan in­dustri pariwisata sekitar Danau Toba. Oleh sebab itu, perlu per­hatian serius dari seluruh pe­mangku kepentingan stakeholders pengembangan ka­wasan Danau Toba sebagai destinasi wisata internasional untuk mengendalikan sum­ber limbah organik ke per­airan danau tersebut. Selain hewan makro, jenis organisme mikro khususnya Coli­form juga dapat diguna­kan sebagai bioindikator pen­cemaran air akibat kotoran manusia dan hewan. Keha­dir­an bakteri Eschericia coli dalam air memastikan bahwa perairan itu sudah dimasuki tinja atau fekal manusia dan hewan. Kehadiran mikroba ini se­lain dapat menimbulkan ber­bagai penyakit yang berhu­bungan dengan air, juga dapat memicu ber­kembangnya je­nis patogen lain dalam air yang berbahaya bagi manu­­sia. Oleh sebab itu, perlu ke­waspadaan bagi setiap ang­go­ta ma­syarakat bila sudah mengetahui adanya informa­si bioindikator ini dalam penggunaan air baik untuk kebutuhan MCK maupun untuk rekreasi. Penulis dosen tetap di Uni­versitas HKBP Nommen­sen Medan dan pemerhati masalah lingkungan.
Bagaimanakahindikasi suatu perairan terkena pencemaran air? Suatu perairan, sehingga fitoplankton sebagai parameter biologi yang dapat. They were first introduced in the uk in 1988 before the concept was taken up by companies included at&t corporation, citibank, general cinema and lenscrafters and Pertama terjawab bagamanakah indikasi suatu - Pencemaran laut adalah peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif asing ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya. Selain itu, definisi pencemaran laut mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya. Pencemaran laut tidak dapat dipandang hanya sebagai permasalahan yang terjadi di laut, karena lautan dan daratan merupakan satu kesatuan ekosistem yang tidak dapat dipisahkan dan terpengaruh satu dengan yang lainnya. Kegiatan manusia yang sebagian besar dilakukan di daratan, disadari atau tidak, secara langsung maupun tidak langsung, berdampak terhadap ekosistem di lautan. Penyebab Pencemaran Air Laut Mengutip modul Geografi Kelas X 2020, berikut ini adalah penyebab dari pencemaran laut a. Pencemaran oleh minyakKecelakaan kapal tanker pengangkut minyak mentah dalam jumlah besar yang mengakibatkan tercecernya minyak di lautan sering terjadi. setiap tahun. Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah. b. Pencemaran oleh logam beratLogam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap cm , sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam ringan. Logam berat, seperti merkuri Hg, timbal Pb, arsenik As, kadmium Cd, kromium Cr, seng Zn, dan nikel Ni, merupakan bentuk materi anorganik yang sering menimbulkan berbagai permasalahan pada perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan. c. Pencemaran oleh sampahSekitar 80 persen dari sampah di laut adalah plastik. Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk satwa liar dan perikanan. d. Pencemaran oleh pestisidaPencemaran yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif. Pestisida sengaja disebarkan dengan tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau organisme-organisme lain yang tidak diinginkan. Beberapa pestisida yang dipakai berasal dari suatu grup bahan kimia yang disebut Pencemaran akibat proses eutrofikasiPeristiwa eutrofikasi adalah kejadian peningkatan nutrisi, biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas primer ditandai peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan cenderung cepat membusuk. Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan kualitas air, serta tentunya mengganggu kestabilan populasi organisme lain. f. Pencemaran akibat polusi kebisinganKehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di udara. Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di wilayah yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Cara Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Air Laut Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran laut Tidak membuang sampah ke laut. Penggunaan pestisida secukupnya. Selalu biasakan untuk tidak membuang puntung rokok di sekitar laut. Kurangi penggunaan plastik. Tidak meninggalkan tali pancing, jala, atau sisa sampah dari kegiatan memancing di laut. Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah IPAL. Menggunakan pertambangan ramah lingkungan, yaitu pertambangan tertutup. Daur ulang sampah organik Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air. Penegakan hukum serta pembenahan kebijakan pemerintah. Sementara itu, dari segi perlindungan hukum dalam rangka penanggulangan sampah, pemerintah telah menerbitkan PP 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Di mana pada pasal 13 dinyatakan bahwa produsen wajib melakukan pendauran ulang sampah. Pasal 14 Produsen wajib melakukan pemanfaatan kembali sampah. Sampai saat ini telah banyak upaya yang telah dilakukan dengan berusaha melakukan pengolahan sampah, konversi ke bentuk lain atau mengolah sampah menjadi biji sampah, akan tetapi belum bisa diselesaikan dengan maksimal. Baca juga 7 Penyakit yang Sering Diderita Manusia Akibat Pencemaran Udara Apa Itu Polutan Zat Penyebab Polusi Pencemaran Air, Tanah, Udara Apa Penyebab Pencemaran dan Dampak Konservasi Laut? - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Addi M Idhom

pencemaranair ekotoksikologi perairan fakultas perikanan dan ilmu kelautan universitas padjadjaran 2012

arishanti06 arishanti06 IPS Sekolah Menengah Pertama terjawab Berikut ini cara untuk mengidentifikasi pencemaran air, kecuali... a. menguji kandungan oksigen b. mengukur populasi bakteri c. menguji kandungan bahan organik d. menguji kecepatan aliran Iklan Iklan AliffahAnanditaK AliffahAnanditaK kecepatan alirankrna ga perlu di diuji kecepatannyaklo gk salah yaa Iklan Iklan hendragosana hendragosana D. menguji kecepatan aliran Iklan Iklan Pertanyaan baru di IPS Sebut kan 5 macan irama yang kamu ketahui Tuliskan peninggalan peninggalan megalithik! soal ujian IPS kelas 8 semester 2 ​ Tuliskan tahap-tahap penambangan!Tugas Ips​ Rumah tangga konsumen mendapatkan laba dari Sebelumnya Berikutnya
1PENCEMARAN AIR DAN DAMPAKNYA TERHADAP DUNIA PERIKANAN Oleh : Susatyo Adhi Pramono Abstract Human with the environments shall can run adjoining. Deve Author: Hendri Yuwono. 3 downloads 68 Views 36KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP. Oleh: Susatyo Adhi Pramono.
Pencemaran air adalah proses menurunnya kualitas air di sungai, danau, laut atau penampungan air lain akibat aktifitas manusia. Penyebab pencemaran air sering diakibatkan sampah dan limbah hasil kegiatan manusia. Dampak pencemaran air pun bisa berbahaya karena menyebabkan banyak kerugian. Terjadinya pencemaran air bisa terjadi di lingkungan sekitar kita. Baik itu di danau, sungai, mata air atau lautan, pencemaran air membuat wilayah perairan menjadi tercemar. Indikasinya bisa terjadi perubahan warna, rasa, bau hingga kualitas air itu sendiri. Penyebab pencemaran air disebabkan karena kegiatan manusia seperti karena membuang sampah sembarangan atau limbah pabrik yang mencemari air. Akibat pencemaran air bisa membuat ikan dan organisme air menjadi mati serta merusak ekosistem air. Bagi manusia, pencemaran air bisa jadi sarang penyakit serta menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor. Nah kali ini akan dibahas mengenai apa itu arti pencemaran air beserta penyebab, akibat, zat polutan serta cara mengatasi pencemaran air. baca juga penyebab dan dampak pencemaran udara Pengertian pencemaran air adalah terjadinya fenomena perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air misalnya seperti danau, sungai, lautan dan air tanah yang terjadi akibat aktivitas manusia, baik secara langsung atau tidak langsung. Definisi pencemaran air yang lain adalah menurunnya kualitas air akibat masuknya makhluk hidup, zat, energi ke dalam air yang disebabkan aktifitas manusia. Penurunan kualitas air tersebut dapat disebabkan secara sengaja atau tidak sengaja oleh aktifitas manusia. Penyebab pencemaran air memang diakibatkan oleh kegiatan manusia, utamanya adalah sampah dan limbah yang dibuang sembarangan. Dampak pencemaran air pun berbahaya bagi organisme air dan juga bagi manusia, karena bisa mengakibatkan banjir dan menjadi sarang penyakit. Penyebab Pencemaran Air Apa saja penyebab pencemaran air? Pencemaran air disebabkan oleh berbagai jenis sampah dan limbah. Berikut adalah jenis-jenis penyebab pencemaran air beserta penjelasannya. 1. Limbah Rumah Tangga Dari hal yang kecil, limbah rumah tangga juga bisa menyebabkan polusi air. Limbah rumah tangga ini bisa berupa air sabun, sampah rumah tangga dan sebagainya yang terkesan sepele, tapi memiliki dampak kerusakan yang cukup besar pada air. 2. Limbah Industri Limbah pabrik atau industri juga menjadi salah satu faktor penyebab pencemaran air yang paling besar. Biasanya limbah industri ini langsung dibuang ke perairan tanpa diolah terlebih dahulu, sehingga dapat menyebabkan air menjadi tercemar. 3. Sektor Pertanian Kegiatan pertanian juga dapat menghasilkan limbah yang mencemari air. Limbah pertanian ini berasal dari pupuk kimia dan pestisida yang digunakan untuk memelihara tanaman. Hal ini juga mencemari air yang terkandung di dalam tanah. 4. Penggunaan Bahan Peledak Untuk Menangkap Ikan Faktor penyebab pencemaran air berikutnya adalah penggunaan bahan peledak untuk menangkap air. Cara ini memang dilarang, tapi masih sering dipraktekkan, sehingga dapat menyebabkan pencemaran air serta dapat merusak ekosistem air. 5. Detergen Detergen juga menjadi penyebab pencemaran air. Penggunaan detergen dan pembuangan limbah detergen langsung ke dalam air akan menyebabkan pencemaran air. Maslaah yang timbul selain air yang tercemar adalah dapat mematikan ikan-ikan dan organisme air lainnya. 6. Peternakan dan Perikanan Sektor peternakan dan perikanan juga mampu menyumbang limbah untuk pencemaran air. Limbah peternakan dan perikanan yang dihasilkan berupa kotoran ternak dan sisa makanan ternak yang tentu juga dapat mencemarkan air jika tidak diolah terlebih dahulu. 7. Sampah Sampah juga menjadi penyebab terjadinya pencemaran air. Seringkali orang-orang membuang sampah sembarang ke sungai dan laut. Hal ini tentu membuat air tercemar, menjadi bau dan berubah warna menjadi kotor. Sampah juga bisa berupa sampah organik atau sampah anorganik. 8. Penggundulan Hutan Penyebab polusi air berikutnya adalah penggundulan dan perusakan hutan. Hal ini disebabkan pembuangan kayu, ranting-ranting dan dedaunan yang akan menyebabkan sumber air menjadi tercemar. Untuk itu hutan harus terus dilestarikan keberadaannya. 9. Sektor Pertambangan Limbah pertambangan juga dapat mencemari air. Salah satu contohnya adalah batubara yang mengandung merkuri yang dikenal dapat mencemari air. Untuk itu tiap area pertambangan harus diperhatikan agar limbahnya bisa diolah terlebih dahulu. 10. Tumpahan Minyak di Laut Faktor insidentil seperti tumpahnya minyak di laut juga bisa mencemari air. Kebanyakan kilang minyak ada di tengah laut. Saat minyak tersebut bocor dan tumpah, maka resikonya akan terjadi pencemaran air laut di sekitar area kilang minyak tersebut. Dampak Pencemaran Air Ada beberapa dampak dan akibat pencemaran air yang bisa merugikan. Dampak negatif pencemaran air ini berbahaya bagi manusia, makhluk hidup dan juga lingkungan sekitar. Banjir Dampak pencemaran air dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir. Penumpukan sampah di sungai dan perairan tentu membuat air tersumbat. Efeknya akan terjadi banjir yang tentu merugikan masyarakat. Tanah Longsor Selain banjir, bencana lain yang juga bisa melanda akibat adanya pencemaran air adalah tanah longsor. Tentu bencana tanah longsor sangat merugikan masyarakat karena bisa menyebabkan kerugian materi dan bahkan korban jiwa. Menjadi Sarang Penyakit Dampak penyebab pencemaran air yang cukup merugikan adalah timbulnya sarang penyakit di lingkungan air. Perairan yang kotor dan tercemar tentu menjadi sumber wabah penyakit bagi manusia, sebut saja seperti kolera, hepatitis dan sebagainya. Kematian Biota Air Pencemaran air juga berdampak pada matinya biota air, seperti ikan dan spesies lain. Sungai dan air yang kotor tentu tidak mampu menunjang kehidupan, sehingga banyak ikan, kepiting, udang atau spesies air lain yang sakit dan mati. Merusak Ekosistem Air Efek pencemaran air juga berdampak pada terganggunya ekosistem air. Kualitas air yang menurun membuat hewan air menjadi kesulitan bertahan hidup. Akibatnya rantai makanan di air juga menjadai terganggu dan akan merusak ekosistem air secara keseluruhan. Terganggunya Keseimbangan Lingkungan Keseimbangan lingkungan dapat terganggu saat terjadi perubahan interaksi dalam suatu ekosistem. Tidak hanya bagi organisme air, tapi juga organisme lain secara keseluruhan termasuk manusia. Hal ini juga menjadi salah satu dampak negatif pencemaran air. Merugikan Nelayan Pencemaran air tentu akan merugikan nelayan. Profesi nelayan adalah mencari tangkapan ikan. Apabila air tercemar, maka ikan-ikan akan mati. Hal ini membuat nelayan tidak mendapat tangkapan yang akan dijual sehingga nelayan jadi merugi. Erosi Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan dan material lain. Adanya pencemaran air juga bisa menyebabkan terjadinya erosi. Perubahan Tingkat Keasaman pH Tingkat keasaman pH optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air akan berubah, bisa di atas 7,5 atau di bawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme akuatik. Sumber Air Bersih Berkurang Pencemaran air tentu secara langsung akan mengurangi sumber air bersih. Berbagai sumber mata air seperti sungai, danau atau mata air pegunungan, jika sudah tercemar tentu sudah tidak aman untuk dikonsumsi dan digunakan untuk kebutuhan manusia. Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut Endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri, obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi cahaya matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Hal ini tentu juga akan menganggu proses tumbuh kembang tumbuhan air. Contoh Pencemaran Air Apa saja contoh pencemaran air? Berikut adalah beberapa contoh pencemaran airdi sekitar kita berupa zat-zat yang biasa menjadi sumber terjadinya pencemaran air. Agen infeksius, misalnya seperti bakteri, virus, parasit. Zat kimia organik, misalnya seperti pestisida, plastik, minyak, bensin, deterjen. Pencemar anorganik, misalnya seperti asam, basa, logam. Zat radioaktif, misalnya seperti thorium, uranium, radon, iodine, cesium. Sedimen, misalnya seperti tanah, lumpur, kerikil. Nutrisi atau unsur hara, misalnya seperti nitrat, fosfat, amonium. Zat-zat pengikat oksigen, misalnya seperti pupuk kandang, residu tumbuhan. Cara Mengatasi Pencemaran Air Terdapat beberapa cara menanggulangi pencemaran air. Cara penanggulangan ini bisa dibedakan pada pencegahan atau mengatasi setelah sudah terjadi pencemaran air tersebut. Berikut adalah beberapa cara-cara mengatasi pencemaran air. Membuang sampah pada tempatnya, merupakan solusi pencemaran air yang bersifat pencegahan yang paling mudah dan paling mendasar. Melakukan pemisahan antara sampah organik dan sampah anorganik serta jenis-jenis sampah lain sehingga dapat mengurangi pencemaran air. Melakukan pengolahan limbah industri, pertanian, peternakan dan perikanan agar aman dan tidak berbahaya sebelum dibuang. Menggunakan air seperlunya dengan bijaksana, gerakan hemat air dengan tidak membuang-buang air bersih pada kegiatan yang tidak perlu. Menempatkan industri pabrik di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk agar limbah pabrik tidak mencemari air dekat pemukiman penduduk. Mengawasi penggunaan pestisida dan zat kimia berbahaya lain yang digunakan oleh perusahaan, industri atau perseorangan juga. Mencegah terjadinya penggundulan hutan dan melakukan program reboisasi agar bisa menjaga keseimbangan air berkat adanya pohon yang membantu mengikat air di dalam tanah. Mengurangi penggunaan detergen di lingkungan rumah tangga dan menggantinya dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis yang bertujuan untuk meningkatkan konservasi air bawah tanah Tidak menggunakan aliran sungai sebagai tempat MCK mandi, cuci, kakus juga untuk tempat memandikan hewan ternak. Nah itulah referensi mengenai pencemaran air, dari mulai definisi pencemaran air, penyebab pencemaran air, dampak pencemaran air, zat polutan air serta cara mengatasi pencemaran air, dibahas dengan penjelasan yang detail dan lengkap.
MenurutOdum (1993), bahwa bila kekeruhan disebabkan oleh fitoplankton, maka ukuran kekeruhan merupakan indikasi produktivitas perairan. Kecerahan air laut juga merupakan parameter fisika yang erat kaitannya dengan proses fotosintesis pada suatu ekosistem perairan.
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free MAKALAH PENCEMARAN PERAIRAN DAN TANAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup Dosen pengampu Drs. Wachju Subchan, Rully Putri Nirmala Puji, Disusun oleh kelompok 4 Vika Dwi Lestari 210210302049 Hapsari Tri Rafaela Fairuzahya 210210302054 Mochamad Tegar Ramadhani 210210302077 Agung Dwi Prayoga 210210302085 Cindy Kurnia Fatihah 210210302092 Kelas B PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2 2021 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 Latar Belakang 3 Rumusan Masalah 3 Tujuan dan Manfaat 3 BAB II PEMBAHASAN 5 Pencemaran Air dan Macam-macam Pencemaran Air 5 Ukuran Umum Pencemaran Air 6 Pencemaran Tanah dan Jenis-jenis Pencemarannya 10 Dampak Pencemaran Tanah 17 Usaha Penanggulangan Pencemaran Tanah 18 BAB III PENUTUP 19 Kesimpulan 19 DAFTAR PUSTAKA 20 3 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penecamaran merupakan suatu masalah yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, biasanya pencemaran ada beberapa jenis seperti contohnya pencemaran tanah dan air. Tanah adalah bagian penting untuk menunjang kehidupan makhluk hidup, maka dari itu kita harus menjaga dan melestariakannya, jika tanah tidak dijaga maka akan menimbulkan kerusakan atau pencemaran tanah. Pencemaran tanah adalah masuknya bahan kimia di dalam tanah yang dapat merubah unsur tanah yang alami. Pencemaran tanah ini terjadi karena ulah manusia contohnya membuang sampah ditanah,penggunaan pestisida yang berlebihan dan lainsebagainnya. Selain pencemaran tanah juga bisa terjadi pencemaran di air. Pencemaran air merupakan suatu keadaan dimana masuknya zat,energi atau komponen lain kedalam air yang disebabkan oleh aktifitas manusia. Maka dengan adanya latar belakang di atas kami akan menjelaskan lebih detai tentang perncemaran air dan tanah yang terjadi akibat ulah manusia sebagai berikut. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud pencemaran air dan bahan-bahan pencemaran air ? 2. Bagaimana ukuran umum pencemaran air? 3. Apa yang dimaksud pencemaran tanah dan jenis-jenis pencemarannya? 4. Apa dampak pencemaran tanah ? 5. Bagaimana cara penanggulangan pencemaran tanah ? Tujuan dan Manfaat Tujuan 1. Menjelaskan pencemaran air dan bahan-bahan pencemarannya. 2. Mengetahui ukuran umum pencemaran air. 4 3. Menjelaskan pencemaran tanah dan jenis-jenis pencemarannya. 4. Mengetahui dampak pencemaran tanah. 5. Menjelaskan cara penanggulangan pencemaran tanah. Manfaat 1. Menambah wawasan tentang pencemaran air dan bahan-bahan pencemarannya. 2. Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi. 3. Menambah wawasan tentang ukuran umum pencemaran air. 4. Menambah pengetahuan tentang pencemaran tanah, jenis-jenisnya dan dampaknya. 5. Menambah ilmu tentang cara penanggulangan pencemaran tanah. 5 BAB II PEMBAHASAN Pencemaran Air dan Macam-macam Pencemaran Air. a. Pencemaran air Pencemaran air merupakan kondisi dimana terkontaminasinya air oleh polutanzat pencemarsehingga air tersebut juga memiliki berbagai jenis lain,Padat,cair dan tersebut juga menyebabkan perubahan-perubahan pada air. b. Macam- macam bahan pencemar air Bahan pencemar atau polutan adalah sesuatu yang mencampuri medium murni Prawiro,1985. Bentuk bahan pencemar dapat berupa bahan pencemar buatan seperti diterjen, pestisida, sampah plastik dan sebagainya. Bahan-bahan pencemaran dapat digolongkan kedalam 1. Bersifat kualitatif, terdiri unsur-unsur pencemaran yang terjadi akibat berlangsungnya persenyawaan yang dibuat secara sintetis. 2. Bersifat kuantitatif, terdiri dari unsur-unsur secara alamiah telah terdapat di alam tetapi jumlahnya bertambah banyak sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Macam-macam bahan pencemaran dapat berupa a Sampah domestik, yang secara kuantitas dan kualitas terus bertambah didorong oleh perilaku konsumtif yang berlebihan pembuangan sampah yang tidak diimbangi oleh sistem penampungan pengangkutan. b Sampah industri anorganik, seperti larutan asam, alkali, sianida sampai menyangkut berbagai logam berat industri organik dari aseton, kresol dan lain-lain juga berpengaruh terhadap mekanisme 6 dan ekosistem biologi tanah c Sampah radioaktif, jenis limbah yang mengandung atau yang terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi yang melibihi. Dampak radiasi nya sangat merugikan bagi kehidupan. d Sisa deterjen, membawa dampak dan kerugian melalui mekanisme siklus hidrologis nya karena bahan ini sulit dipecahkan secara alamiah dalam perjalanan siklus tersebut. e Minyak, dalam keadaan normal bahan polutan ini memiliki berat jenis yang lebih ringan daripada air. Sehingga akan mengapung di permukaan air yang menyebabkan gangguan terhadap difusi oksigen ke dalam air sehingga mengancam kehidupan organisme akuatik. f Batubara, debu batubara dapat mencemari lingkungan akuatik dalam bentuk partikel partikel tersuspensi yang masuk dan berada di dalam air bahan pencemar ini dapat menutupi permukaan vegetasi telur-telur ikan dan mengganggu pertumbuhan dan proses-proses lain. g Tir, merupakan material kompleks yang mengandung hidrokarbon sederhana, atau Kompleks seperti fenol dan lainnya. Karena mengandung fenol dan substansi beracun yang lain menjadikan Tir sangat beracun terhadap berbagai bentuk-bentuk kehidupan akuatik. h Buangan air gelontor, membawa dampak termis atau peningkatan suhu terhadap system kehidupan air. Ukuran Umum Pencemaran Air Ada beberapa ukuran umum yg dapat digunakan untuk menentukan pencemaran air,antara lain sebagai berikut 1. Turbiditas Kekeruhan 7 Menurut Goldman dan harne,cahay matahari sangat berpengaruh didalam lingkungan dalam air termasuk juga ekosistem yang ada kekeruhan air juga sangat berpengaruh terhadap cahaya matahari yang akan menembus hingga dasar faktor yang mempengaruhi tingkat kekeruhan perairan antara lain benda-benda halus yang tersuspensi, contohnya seperti lumpur, jasad-jasad renik dan warna air Susono,1990,Asmawi 1986. Jika tingkat kekeruhan airtinggi,ada beberapa jenis ikan yang tidak dapat bertahan karena banyak partikel-partikel yang bisamengganggu pernafasan juga yang mampu hidup didalam perairan ysng Asmawi,kekeruhan yang masih baik untuk hidup ikan berkisar lebih dari45cm,yang artinya kita dapat melihat kedalaman air sejauh 45cm atau lebih. 2. Temperatur Suhu Temperatur ataupun suhu ini merupakan faktor dan pengaruh penting untuk kehidupan hewan-hewan didalam tropis suhu air yang normal berkisar 25-30C Susanto,1990.Kelarutan oksigen didalam air juga dipengaruhi oleh temperatur,semakin tinggi temperatur perairan,maka semakin rendah kadar oksigennya. Begitu juga sebaliknya,jika temperatur perairan rendah,maka kadar oksigen temperatur dapat meningkatkan populasi mikroorganisme tertentu,seperti mikroorganisme suhu atau temperatur di perairan biasanya disebabkan oleh limbah yang berasal dari pabrik pabrik industri. 3. Derajat Keasaman pH Derajat keasaman adalah sebuah istilah untuk menyatakan keadaan asam atau baca suatu larutan/cairan yang memiliki rentangan pH antara pH=7 artinta larutan tersebut netral,sedangkan jika dibawah 7 dinyatakan asam dan diatas 7 diatas 7 dinyatakan 8 yang cocok untuk semua jenis ikan adalah sekitar 6,7-8,6 Susanto,1990. 4. Total Solid Total solid atau jumlah total beban padat merupakan suatu ukuran untuk menyatakan jumlah bahan padat yang tertinggal sebagai residu dari hasil penguapan dan penyaringan pada suku RI menyatakan syarat total solid adalah 1500 mg/l,ada efek bahaya yang timbul jika total solid lurang dari batas tersebut. 5. DO Dissolved Oxygen DO Dissolved Oxygen atau kadar oksigen adalah jumlah sisa oksigen yang terlarut didalam air sebagai suatu cadangan yang bisa di gunakan oleh organisme akuatik untuk bernafas Ryadi,1984. Oksigen yang berkisar 5-6 ppm didalam air adalad oksigen yang paling ideal untuk pertumbuhan dan perkembanganbiakan tubuh,aktivitas ikan dan temperatur lingkungan merupakan 3 faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen didalam air Moyle dan Cech 1982. 6. BOD Biological Oxygen Demand BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan bakteri aerobik untuk menetralkan bahan-bahan sampah organik melalui proses oksidasi biologi secara dekomposisi aerobik .BOD biasanya fihitung dalam bentuk kebutuhan okesigen selama 5 hari pada temperatur BOD tinggi berarti banayk limbah yang mencemari perairan,begitu juga sebaliknya bila BOD rendah berarti sedikit pencemaran yang terjadi. BOD dan DO memiliki hubungan BOD pada suatu perairan dinyatakan tinggi maka kandungan DO sediki karena banyak sampah yang mencemari perairan,sebaliknya jika BOD rendah,DO pun pencemaran limbah di bedakan menjadi 9 tiga, yang pertama dinyatakan ringan apabila BOD berkisar kurang dari 200mg/l,dinyatakan sedang apabila 200-350mg/l,dan dinyatakan berat apabila mencapai 351-500mg/l Soeriatmadja,1984. 7. Ukuran Fosfat Total Fosfat adalah substansi yang dibutuhkan oleh makhluk organik pada organisme yang mati akan diuraikan oleh dekomposer menjadi fosfat anorganik yang kemudian di serap oleh tumbuhan untuk menyusunenergi potensial tumbuhan tertentu fosfat diperairan akan memberikan kondisi yang baik bagi kelangsungan hidup di ekosistem tersebut,tetapi limbah industri,sisa pencucian detergen, dan pemakaian pupuk yang terlalu banyak menyebabkan meningkatnya jumlah fosfat yang banyak tak terpakai,padahal Depkes RI sudah menyatakan batas syarat buangan limbah industri dalam fosfat yaitu 2,0mg/l. 8. Nitrat Nitrat merupakan senyawa nitrogen yang terdapat didalam umumnya,di perairan kandungan nitrat ini sedikit,sedangkan didaratan jumlah nitrat ini lebih adalah dekomposisi pembusukan bahan organik yang ada didasar perairan. Kandungan amonia pada tiap bagian air yang relatif tenang seperti didanau menunjukkan peningkatan dengan kedalamannya,artinya semakin dalam kandungan amonia semakin rata-rata amonia dan amonium hanya 0,1 dan jika mencapai 2,5 ppm akan menimbulkan efek kematian pada organisme yang lebih dari 0,1 ppm biasanya dianggap sebagai petunjuk adanya pencemaran bahan organik. 9. Indek Koliform Adanya organisme patogen merupakan indikasi bahwa adanya sebuah pencemaran didalam perairan satu organisme patogen adalah bakteri koli yang biasa hidup di pencernaan manusia atau 10 hewan yang berdarah panas karena mudah ditemukan dengan cara sederhana dan tidak berbahaya. Pencemaran Tanah dan Jenis-jenis Pencemarannya a. Tanah dan pencemaran tanah Tanah adalah salah satu media tanam dan suatu system yang sifatnya dinamis, karena setiap saat mengalami berbagai perubahan interaksi dengan komponen komponennya. Tanah sendiri tersusun dari berbagai bahan padat yaitu air atau mineral, makhluk yang hidup dalam tanah, dan juga pori pori udara. Tanah juga memiliki tekstur berupa pasir, debu, dan juga tanah liat. Tanah juga memiliki fungsi, dimana fungsi tanah sendiri dapat dilihat secara fisik, kimiawi, dan juga biologi, dengan penjelasan sebagai berikut a Secara fisik, tanah memiliki fungsi sebagai tempat tumbuhnya makhluk tumbuhan di bumi dan menyuplai tumbuhan dengan air dan juga udara lewat penyerapan yang dilakukan oleh akar. b Secara kimiawi, tanah memiliki fungsi sebagai penyuplai zat hara. c Secara biologi, tanah memiliki fungsi sebagai tempat tinggal organisme, seperti cacing yang ikut membantu dalam penyediaan zat hara dan memacu pertumbuhan pada tumbuhan. Lapisan – lapisan tanah atau Horizon 1. Horizon O, yaitu lapisan tanah paling atas yang memiliki kandungan organik. 2. Horizon A, yaitu lapisan tanah yang memiliki kandungan humus dan juga mineral. 3. Horizon E, yaitu lapisan tanah eluvial yang berwarna terang. 4. Horizon B, yaitu lapisan tanah yang isinya adalah tanah mineral dan terdapat kadungan lempung. 11 5. Horizon C, yaitu lapisan tanah yang terdiri atas campuran meniral dan pelapukan batuan. 6. Horizon R, yaitu lapisan paling bawah dimana batuanya masih utuh dan belum mengalami pelapukan. Jenis Jenis Tanah Beberapa jenis tanah ada di muka bumi,para ahli tanah membagi menjadi beberapa jenis tanah berdasarkan klasifikasi tanah menurut Rahmat Susanto 2005 yaitu 1. Tanah Aluvial Merupakan jenis tanah yang terjadi karena endapan lumpur biasanya terbawa akibat aliran ini biasanya ditemukan di daerah hilir krena dibawa dari tanah aluvial biasanya berwarna coklat hingga kelabu. Karakteristik tanah ini sangat cocok digunakan untuk pertanian baik pertanian padi ataupun pertanian palawija seperti jagung,tembakau dan jenis tanaman lainnya karena tekstur tanah yang lembut dan mudah digarap sehingga tidak perlu lama-lama atau kerja keras untuk mencangkul. Persebaran tanah ini banyak tersebar di Indonesia di daerah Sumatera,Kalimantan,Sulawesi,Jawa dan Papua 2. Tanah Andosol Merupakan salah satu jenis tanah vulkanik dimana proses terbentuknya akibat adanya proses vulkanisme pada gunung berapi tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman. Karakteristik tanah ini berwarna cokelat ini banyak mengandung unsur mineral,unsur hara,air sehingga sangat baik bagi tanah ini biasanya banyak tersebar di daerah sekitar gunung berapi. Persebaran di Indonesia sendiri tersebar di 12 daerah yang berada di cincin api atau deretan pengunugan berapi di wilayah Jawa,Bali,Sumatera dan Nusa Tenggara. 3. Tanah Entisol Tanah entisol bisa disebut juga saudara tanah andosol karena hampir sama yaitu pelapukan dari material yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi debu,pasir dan lahar. Karakteristik tanah ini sangat subur dan tergolong tanah yang masih banyak ditemukan di area sekitar gunung berapi berupa permukaan tanah tipis dan belum memiliki lapisan tanah dan gundukan pasir seperti di daerah Pantai Parangtritis Yogyakarta. 4. Tanah Grumosol Tanah ini berasal dari pelapukan batuan kapur dan tuffa organicnya rendah akibat dari batuan dapat disimpulkan tanah ini tidak subur. Karakteristik tanah ini sangat kering dan mudah pecah terutama saat kemarau dan memiliki warna ini berada di permukaan tidak lebih dari 300 meter dari permukaan di Indonesia berada di Jawa Tengah Demak, Jepara, Pati, Rembang, Jawa Timur Ngawi, Madiun dan Nusa Tenggara Timur NTT .karena tekstur yang kering maka cocok ditanami vegetasi kuat seperti kayu jati. 5. Tanah Humus Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan yang mengandung banyak unsur hara dan mineral yang menyebabkan sangat subur. Karakteristik tanah humus sangat baik untuk bercocok tanam karena kandungannya yang sangat subur dan baik bagi ini memiliki warna agak kehitam-hitaman akibat banyaknya unsur hara dan mineral dari pelapukan tumbuhan. Persebaran di Indonesi 13 meliputi daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian wilayah di Sulawesi. 6. Tanah Inseptisol Inseptisol terbentuk dari batuan sendimen atau metamorf memiliki warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran agak ini dapat menopang pembentukan hutan yang asri. Karakteristik tanah ini memiliki warna hitam atau kelabu sampai coklat lempung berliat dan lempung ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit dan perkebunan lainnya yaitu perkebunan karet. Pesebarannya di Indonesia berada di daerah seperti Sumatera, Kalimantan dan Papua. 7. Tanah Laterit Tanah ini memiliki warna merah bata karena mengandung banyak zat besi dan Indonesia biasanya tanah ini familiar di daerah desa atau perkampungan. Karakteristik tanah laterit memiliki sifat tekstur yang padat dan ini tidak cocok ditanami oleh tumbuhan apapun karena kandugan yang ada didalamnya. Persebarannya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa barat dan Jawa timur. 8. Tanah Latosol Tanah latosol terbentuk dari pelapukan batuan sendimen dan atau ciri-ciri dari tanah latosol adalah warnanya yang merah hingga kuning, tekstur yang tanah ini berada di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi dan kelembapan yang tinggi serta pada ketinggian yang berkisar 300-1000 meter di atas permukaan latosol tidak terlalu subur akibat mengandung zat besi dan alumunium. Persebaran tanah latosol di daerah Sulawesi, Lampung, Kalimantan timur dan barat, Bali dan Papua. 14 9. Tanah Litosol Merupakan tanah yang baru mengalami perkembangan dan tanah yang masih dari adanya perubahan iklim,Topografi, dan vulkanisme. Karakteristik yaitu unutuk mengembangkan tanah ini maka harus dengan cara menanam pohon untuk mendapatkan mineral dan unsur hara yang tanah ini bermacam-macam ada yang lembut, bebatuan bahkan berpasir. Persebarannya biasanya terdapat di daerah yang memiliki tingkat kecuraman tinggi contohnya; Bukit Tinggi, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi. Pencemaran tanah adalah perubahan struktur tanah karena adanya bahan kimia atau zat beracun yang masuk kedalam horizon tanah Harjdjowigeno, 2003. Dimana akibat dari perbuatan manusia dengan menggunakan zat zat yang mengandung bahan kimia atau beracun untuk menunjang kehidupan malah berujung dengan kerusakan tanah. Disaat zat kimia atau zat beracun sudah mencemari permukaan tanah, lambat laun ia akan menguap dan mengalir karena air hujan hingga meresap ke dalam tanah. Pencemaran ini juga hampir sama penyebabnya denganpencemaran air dan juga pencemaran udara. b. Jenis Pencemaran Tanah Jenis pencemaran air berdasarkan pernyataan dari Suprihanto Notoatmojo 2005, diantaranya yaitu 1. Pencemaran Organik Pencemaran organik disebabkan oleh zat kimia buatan manusia yang mungkin tidak bisa atau bahkan sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Bahan pencemar yang asalnya dari industri ataupun dari pertanian atau biasa disebut dengan pestisida 15 merpakan hal yang melahirkan masalah untuk lingkungan dan juga manusia. Masalah ini akan muncul jika banyak bahan organik yang digunakan secara berlebih tanpa menggunakan porsi atau dosis yang telah ditentukan sehingga mengakibatkan tanah menjadi resisten terhadap bahan pencemar. Terdapat beberapa pencemar berbahan kimia atau pestisida yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, yaitu a Aldrin, digunakan untuk membunuh hama dan serangga seperti belalang dan cacing. b Chlordane, digunakan untuk mengendalikan rayap dan serangga yang digunakan dalam lingkup yang luas. c DDT atau kepanjangan dari Dichloro Diphenyl Trichlorothane, digunakan untuk mengendalikan serangga yang umumnya digunakan pada saat iklim panas. Senyawa ini juga digunakan untuk mencegah penyakit malaria. d Dieldrin, digunakan untuk mengendalikan hama dan serangga, namun sering digunakan juga untuk mencegah penyakit untuk pertanian. e Endrin, digunakan untuk membasmi hama tikus dan juga hewan pengerat lainya pada tanaman kapas dan butir padi. f Heptachlor, digunakan untuk membasmi serangga tanah, serangga kapas, hama tanaman, dan juga nyamuk malaria. g Mirex, digunakan untuk membunuh serangga semut, rayap dan juga bisa digunakan untuk memadamkan api. h Toxphene Campechlor, digunakan sebagai pelindung kapas, buah, sayuran dari serangga, hama, kutu, dan tungau. 16 2. Pencemaran Anorganik Ada tiga golongan pencemar anorganik, yaitu 1 Garam-garam yang mengandung ion ion tanah seperti Ca 2+, Na +, K+, Cl, SO 42-, HCO 3, CO 32-. Jika ion ion tersebut mengalami konsentrasi berlebih maka akan mengganggu ekosistem. 2 Senyawa nitral dan fosfat mengandung nitrogen dan fosfor. Senyawa ini dapat menimbulkan eutrofikasi atau pencemaran karena adanya nutrient yang berlebih. 3 Logam berat yang mengandung timbal, merkuri dan cadmium yang dapat memunculkan racun dan dapat mengganggu pencernaan tulang termasuk kerusakan tulang. 3. Pencemaran Radioaktif Pencemaran radioaktif muncul dari sinar raidoaktif yang terdiri dari partikel sinar alfa α, partikel sinar beta β, partikel sinar gamma y. Pencemaran ini banyak berasal dari PLTN, rumah sakit, atau bahkan laboratorium yang menggunakan material radioaktif. Dimana paparan dari material radiaktif bisa menyebabkan kematian karena kerusakan pada sel. 4. Pencemaran Mikrobiologis Mikroorganisme yang ada didalam tanah yaitu virus, jamur, dan juga materi. Namun mikrobiologis yang paling penting dalam tanah yaitu bakteri dan juga jamur. Penyebab pencemaran ini yaitu karena air buangan domestic ataupun pembungan limbah tidak sempurna. 17 Dampak Pencemaran Tanah Ada berbagai bentuk dampak dari pencemaran tanah, yaitu sebagai berikut 1. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan. Sebenarnya danpak pencemaran tanah dapat dilihat tergantung jenis dan banyaknya polutan yang masuk ketubuh manusia. Terdapat resiko polutan dan penyakit yang akan ditimbulkan karena adanya pencemaran tanah, seperti a Zat timbale, dapat mengakibatkan resiko munculnya penyakit ginjal bahkan kerusakan otak. b Benzene, akan memunculkan penyakit seperti leukimia dan kanker darah jika terlalu banhyak mengalami paparan benzene. c Klorin, dapat mengakibatkan gangguan kinerja pada hati dan ginjal bahkan saraf pusat didalam otak. 2. Dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem. Dampak pencemaran tanah terhadap ekosistem terjadi karena terdapat perubahan kandungan yang ada didalam tanah, hal ini mengakibatkan terputusnya rantai makanan. Contonya dari zat DDT yang telah mencemari tanah yang diatasnya sendiri terdapat tanaman yang menjadi makanan dari burung, sehingga saat burung tewrsebut memiliki telur, maka telur tersebut akan mudah pecah atau rentan pecah. Selain itu, adanya pencemaran ini juga berakibat terhadap tumbuhan, karena tumbuhan akan sulit tumbuh karena hilangnya kesuburan pada tanah tersebut. 3. Dampak pencemaran tanah terhadap pertanian. Pencemaran tanah dalam pertanian dapat mengakibatkan penurunan hasil pertanian, dan juga tanah akan rentan mengalami erosi karena tidak ada penyangganya. Selain itu, jika tanah 18 mengalami pencemaran secara terus menerus maka tanah tersebut tidak dapat digunakan untuk lahan pertanian lagi. Usaha penanggulangan pencemaran tanah 1. Untuk mencegah adanya pencemaran tanah oleh zat zat kimia yaitu perlu adanya a Mengatur varietas tanaman dan juga waktu penanaman. b Melakukan pemilihan jenis tanaman yang tidak mudah diserang hama. c Memakai lawan alami untuk membasmi hama. d Mengetahui akan fungsi dari pembasmi hama sesuai dengan porsi atau aturanya. 2. Untuk mengurus sampah rumah tangga baik organik ataupun anorganik dapat diupayakan dengan cara 3R yaitu a Reduce, yaitu kegiatan mengurangi pemakaian jenis produk yang hasilnya berupa sampah yang cukup banyak dan memilah milah barang yang hasil sampahnya sesedikit mungkin. b Reuse, yaitu kegiatan menggunakan kembali barang yang sudah pernah terpakai untuk pemakaian yang sama atau bahkan mungkin pemakaian kembali sampah dengan fungsi pemakaian yang berbeda. c Recycle, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mendaur ulang sampah yang telah dihasilkan oleh pemakaian suatu produk. 19 BAB III PENUTUP Kesimpulan Pencemaran air dan tanah terjadi akibat ulah dari manusia itu sendiri. Macam-macam bahan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air terdiri dari sampah domestik, sampah domestik, sisa deterjen dan lain sebagainya. Pencemaran air dapat dilihan dari beberapa ukuran yaitu ukuran kekeruhan, suhu, ph, derajat keasaman, total solit dan lain sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah merupakan perubahan dari stuktur suatu tanah akibat adanya zat beracun yang masuk ke tanah. Jenis-jenis pencemaran terdiri dari pencemaran organik, anorganik, radio aktif dan mikrobiologis. Akibat dari pencemaran tersebut dapat berdampak pada kesehatan, ekosistem dan pertanian. Maka dari itu perlu adanya penanggulangan dengan cara mengatur varietas tanaman dan waktu penanaman, melakukan jenis tanaman yang tidak mudah di serang hama. Sedangakan untuk sampah rumah tangga organik maupun anorganik dengan cara 3 R Reduce, reuse, recycle. 20 DAFTAR PUSTAKA Evans, Samuel, Marbun, Posma, dan Marpaung, Purba, Klasifikasi Inceptisol Pada Ketinggian Tempat yang Berbeda di Kecamatan Lingtong Nihuta Kabupaten Hasundutan. dalam Jurnal Online Agroekoteknologi, Vol. 2, 2014. Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah, Jakarta CV Akademika Pressindo, Notoatmodjo dan Suprihanto. 2005. Pencemaran Air dan Air Tanah. Bandung ITB Puspawati, Catur dan Haryono, P. 2018. Penyehatan Tanah, Jakarta Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Subchan, Wachju. 2010. Ilmu Pengetahuan Lingkungan. Jember Jember University Press. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Tanah, Jakarta CV Akademika PressindoS HardjowigenoHardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah, Jakarta CV Akademika Pressindo, Notoatmodjo dan Suprihanto. 2005. Pencemaran Air dan Air Tanah. Bandung ITBPenyehatan Tanah, Jakarta Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia KesehatanCatur PuspawatiP Dan HaryonoPuspawati, Catur dan Haryono, P. 2018. Penyehatan Tanah, Jakarta Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pengetahuan LingkunganWachju SubchanSubchan, Wachju. 2010. Ilmu Pengetahuan Lingkungan. Jember Jember University Press.
oGtWi3.
  • f4nh9rfiex.pages.dev/165
  • f4nh9rfiex.pages.dev/118
  • f4nh9rfiex.pages.dev/138
  • f4nh9rfiex.pages.dev/28
  • f4nh9rfiex.pages.dev/156
  • f4nh9rfiex.pages.dev/57
  • f4nh9rfiex.pages.dev/119
  • f4nh9rfiex.pages.dev/76
  • f4nh9rfiex.pages.dev/135
  • bagaimanakah indikasi suatu perairan terkena pencemaran air