ciriCara hidup tokoh-tokoh iman dalam Kitab Suci 3 JP Peng alaman siswa dan guru Kitab Suci. Kom Katolik: Membangun Komunitas Murid Yesus, untuk SMP Kelas IX, Yogyakarta: Kanisius, 2010 1.2. Menghayati konsekuensi hidup sebagai umat beriman kristiani 2.2 Bersedia menanggung konsekuensi hidup sebagai umat beriman kristiani
Soal Apakah kita mudahmudahan secara aktif mencari pasangan, maupun menanti Allah bagi mengirimkan teman bikin kita? Jawaban Jawaban untuk kedua pertanyaan ini merupakan “ya.” Suka-suka keadilan yang penting antara keduanya. Kita tidak mencari imbangan umur dengan taajul, seperti seolah-olah bergantung kepada kampanye kita sendiri. Juga kita hendaknya tidak pasif, dengan berpikir bahwa Allah akan utus pasangan kita satu musim, tiba-start datang kepada kita sedemikian itu belaka. Ketika hinggap waktunya untuk Ishak menikah, dia mengambil persiapan sebenarnya, orang tuanya nan mengambil anju, sesuai norma kultur nan berlaku mereka mengutus seorang hamba kerjakan mencari candik yang layak Kejadian 24. Hamba ini mempunyai kriteria yang madya dicarinya, dan engkau membasuh proses pengejaran itu dalam doa ayat 12-14. Tuhan menjawab ratib itu, dan Ishak dan Ribkah menikah ayat 67. Bak hamba allah Masehi, sejenis itu kita mengemudiankan bahwa sudah lalu waktunya untuk berangkat mencari pasangan, kita harus memulai proses ini dengan berdoa. Menyerahkan diri tunduk kepada niat Allah merupakan langkah pertama. “dan bergembiralah karena Halikuljabbar; maka Anda akan mengasihkan kepadamu apa nan diinginkan hatimu” Mazmur 374. Bergembira karena Yang mahakuasa berarti kita menemukan sukacita karena mengenal Dia dan percaya bahwa Beliau berkenan kepada kita seumpama risikonya. Dia akan menaruh hasrat-Nya ke relung hati kita, dan intern konteks mengejar kebalikan, itu berarti menemukan tipe pasangan yang Ia inginkan untuk kita, nan tentunya akan makin menyenangkan kita. Amsal 36 menyatakan, “Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Dia akan meluruskan jalanmu.” Mengakui Dia privat mencari pasangan berarti menunduk kepada kehendak-Nya yang berdaulat. Kita mengijinkan Dia memutuskan mana yang terbaik bagi kita. Selepas menyerahkan diri kita kepada karsa Sang pencipta, kita perlu memperjelas mengenai karakteristik laki atau istri yang saleh dan mengejar seseorang yang memenuhi syarat itu. Penting bagi apalagi dahulu memiliki pengertian yang jelas mengenai kualitas-kualitas ini dan baru mencari seseorang nan memilikinya. “Terikat” dengan seseorang yang tidak memenuhi syarat ini hanya akan menciptakan menjadikan kita sakit hati dan menempatkan diri dalam posisi yang dulu berat. Setelah kita mengetahui segala apa yang dinyatakan Bibel tentang syarat seseorang untuk dijadikan pasangan nasib, maka kita bisa menginjak aktif mencari n antipoda; mengarifi bahwa Allah akan membawa dia ke dalam spirit kita, sementara kita juga berada dalam proses pencarian, menurut kehendak dan musim-Nya yang sempurna. Jika kita berdoa, Allah akan memimpin kita kepada orang yang telah Kamu sediakan untuk kita. Jika kita menanti waktu-Nya, kita akan diberikan orang yang paling cocok dengan bidang belakang, kepribadian, dan keinginan kita. Kita harus percaya kepada Dia dan waktu-Nya Amsal 35, sekalipun tahun-Nya bukan hari kita. Ada nan mengulangi ayat di dalam 1 Korintus 7 misal abstrak bahwa kita lain diperbolehkan mencari pasangan. Ayat ke-27 berkata, “Adakah engkau tidak terikat plong seorang perempuan? Janganlah engkau berburu seorang!” Ini sepertinya cukup apa-adanya, saja konteksnya memberi informasi yang bermakna. Di dalam ayat 26 Paulus mengomong, “Aku berpendapat, bahwa, mengingat waktu sementara sekarang, adalah baik buat khalayak cak bagi tetap dalam keadaannya.” Yaitu dalam masa penganiayaan yang sedang dialami oleh katedral mula-mula, Paulus mengatakan bahwa lebih baik tidak membuat tulang beragangan nan besar, seperti mana adanya sebuah akad nikah. Penderitaan lebih dahsyat menerpa pasangan nan hijau menikah, dan lebih elusif lagi takdirnya ada momongan yang terbabit. Paulus mengulangi dengki itu internal ayat 29 “Doang hamba allah-orang yang demikian akan ditimpa kesusahan badani dan aku cak hendak menghindarkan anda dari kesusahan itu.” Dalam konteks yang sama, Paulus bersuara, “Kalau anda rangkaian, beliau bukan berdosa.” Kaprikornus, mengejar jodoh persaudaraan bukanlah sesuatu yang keseleo. Tentunya, kita tidak bisa menyarankan mengejar pasangan jika menikah bukanlah niat Almalik bagi Dia. Kadang Almalik menghendaki supaya orang tidak menikah sebanding sekali 1 Korintus 7. Adapun mereka yang “mewujudkan dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga”. Yesus berkata, “Siapa yang boleh mengerti hendaklah engkau mengerti” Matius 1912. Dalam situasi sedemikian itu, Allah akan memperjelas kehendak-Nya. English Lagi ke jerambah utama dalam Bahasa Indonesia Apakah kita seharusnya secara aktif mencari jodoh, atau menanti Allah lakukan membawa inversi untuk kita?
A Menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sulit dipecahkan oleh kemampuan akal budinya B. Menemukan massa dan dukungan yang kuat untuk kegiatan politik praktis C. Menemukan teman yang memiliki keyakinan yang sama untuk membentuk kelompok eksklusif D. Mendapatkan kekayaan jasmani dan rohani serta popularitas. 13.
Unduh PDF Unduh PDF Langkah pertama untuk mendekatkan diri kepada Tuhan adalah berdoa. Anda boleh berdoa dengan merangkai kata-kata sendiri, tidak harus berdoa “Bapa Kami”. Berbicaralah dengan Tuhan untuk menceritakan masalah yang Anda hadapi dan mensyukuri berkat-Nya. Berkonsultasilah dengan pastor untuk meminta penjelasan cara berdoa dan membaca kitab suci. Libatkan diri dalam kegiatan gereja dan junjung tinggi kejujuran melalui pikiran, perasaan, dan tindakan. 1Berusahalah mengenal atau mendekatkan diri kepada Tuhan dengan menyediakan waktu untuk menyendiri di tempat yang tenang dan bebas gangguan. 2Bebaskan diri dari beban pikiran dengan bernapas dalam-dalam. Setelah itu, mulailah berdoa dengan mengatakan “Ya, Tuhan, saat ini aku bersujud di hadapan-Mu. Aku mohon, biarkan aku merasakan kehadiran-Mu dan bicaralah kepadaku.” Pada awalnya, doa ini mungkin terasa agak aneh, tetapi percayalah bahwa Tuhan benar-benar mendengarkan dan memperhatikan Anda. Ingatlah pesan Yesus, “Mintalah maka kamu akan menerima.” Jadi, mintalah Tuhan berbicara kepada Anda. 3Tenangkan diri lalu ceritakan masalah Anda seperti sedang mengobrol dengan teman baik atau orang terdekat. Sampaikan juga hal-hal menyenangkan yang baru saja terjadi, misalnya tim Anda menjadi juara, orang yang Anda sukai mengajak Anda minum kopi, atau Anda baru saja mengenal teman baru. Jangan sungkan menceritakan semuanya sebab Tuhan selalu mendengar dan mengerti semua yang Anda katakan. 4Jangan menyombongkan/membanggakan diri atau berdoa agar terkesan hebat. Anda boleh menceritakan hal-hal yang hebat, mengajukan permintaan, meminta pertolongan, atau mengembangkan kebijaksanaan. Jangan berdoa hanya untuk kepentingan diri sendiri. 5Percayalah bahwa Tuhan selalu merencanakan yang terbaik pada waktu yang tepat. Mungkin permintaan Anda dikabulkan dengan cara yang berbeda sebab Tuhan melakukan segala sesuatu dengan alasan yang belum tentu kita mengerti. 6Akui dosa kepada Tuhan. Saat berdoa, ceritakan masalah yang sedang Anda hadapi dan hal-hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain berdoa, Anda boleh menulis jurnal untuk mencatat permintaan yang Anda ajukan dan jawaban dari Tuhan. 7Berdoalah sesering mungkin. Sudah sering kita dengar pesan yang mengatakan bahwa kita perlu berdoa beberapa kali setiap hari. Berdoalah dengan kata-kata yang berasal dari dalam hati. Bayangkan Anda sedang berlutut di hadapan Tuhan sambil menyaksikan dan memuji kemuliaan-Nya. Tuhan ingin menjadi teman terbaik bagi Anda dalam keadilan dan kebenaran. Tuhan adalah Hakim Agung yang suci sebab Ia adalah Kasih yang sempurna. Tuhan ingin agar Anda mampu berdoa dalam roh dan memahami artinya. Tuhan juga mengharapkan Anda mau berdoa untuk orang lain agar mereka bertobat dan kehidupannya dipulihkan. 8Jika Anda belum tahu cara berdoa secara Kristiani, tanyakan kepada teman yang beragama Kristen atau carilah informasi melalui internet. Iklan 1 Bayangkan Tuhan selalu ada di samping Anda sebab Ia selalu bersama Anda seperti teman karib. Dengan demikian, Anda akan lebih dekat dengan Tuhan karena lebih sering berbicara dengan-Nya. Selain itu, Anda akan memperoleh manfaat lain karena selalu memuji Tuhan dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Sadari bahwa Tuhan mampu dan akan berbicara kepada Anda melalui kehidupan sehari-hari. Adakalanya, Ia berbicara melalui perasaan saat Anda berdoa dengan cara yang belum Anda ketahui, melalui orang lain yang tidak tahu bahwa Anda berdoa untuknya, atau melalui peristiwa yang sangat luar biasa. Tuhan lebih sering memberikan jawaban jika Anda bertanya “Mengapa”, alih-alih “Apa” atau “Kapan” dan mungkin akan menjawab “Ya”, “Tidak”, atau “Nanti”. 2 Bertanyalah kepada pemimpin gereja, pendeta, pastor, atau guru bina iman. Pada umumnya, mereka sudah pernah belajar alkitab dan mengajukan pertanyaan yang sama. Tanyakan berbagai hal yang ingin Anda ketahui tentang Tuhan. Mengapa Tuhan memberikan kita kehendak bebas untuk berbuat dosa? Mengapa Tuhan membiarkan manusia menderita, mengapa manusia sulit berbuat baik. Mengapa Tuhan membiarkan anak-Nya menderita, disiksa, dan wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Mengapa Yesus harus kembali kepada Bapa di surga. Mengapa Tuhan mengutus Roh Kudus, dll. 3 Pelajari alkitab. Bacalah firman Tuhan, yaitu sabda Allah yang tertulis dalam alkitab agar Anda bisa mendekatkan diri kepada Tuhan setelah lebih mengenal-Nya. Berusahalah memahami apa yang Tuhan inginkan dan tidak inginkan? Apa yang membuat Tuhan bahagia, sedih, atau marah? Apa yang berharga bagi Tuhan? Apa yang sia-sia di mata Tuhan? Bacalah alkitab setiap hari sebab Anda bisa menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut dan mendapatkan penjelasan mendetail. Belilah program membaca alkitab di toko buku atau carilah di internet dan pilihlah yang paling tepat untuk Anda. Program tersebut menjelaskan ayat-ayat alkitab dalam konteks kehidupan sehari-hari dan memberikan banyak pengetahuan! Belilah buku “Mutiara Iman” atau bacalah renungan harian di internet untuk menikmati janji Tuhan yang tidak berkesudahan, terutama ketika Anda menghadapi kesulitan. Bacaan tersebut mengarahkan Anda pada ayat-ayat kitab suci yang menjadi sumber kekuatan untuk mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari. 4Jangan berjanji yang tidak sanggup Anda penuhi kepada Tuhan. Jika Anda tidak memenuhi janji, akui kesalahan dan pulihkan hubungan dengan Tuhan. Mungkin Anda juga harus meminta maaf kepada orang lain. Saat berdoa, amati apa yang Anda rasakan agar Anda lebih mengerti apa yang Tuhan inginkan. Bukalah hati dan jujurlah kepada Tuhan sebab Ia tahu isi hati Anda. Jadi, ungkapkan semuanya dengan jujur. Jika berbohong, Anda hanya membohongi diri sendiri sebab Tuhan mengetahui yang sebenarnya. 5 Berfokuslah saat mengikuti ibadah di gereja. Selain mendapatkan banyak pengetahuan, mengikuti ibadah dengan penuh perhatian membuat Anda merasa lebih terhubung dengan Tuhan. Jangan lupa mencatat hal-hal penting selama beribadah agar bisa dibaca lagi. Manfaatkan catatan untuk mempelajari cara menerapkan firman Allah dalam kehidupan sehari-hari. 6Berpartisipasilah dalam kegiatan gereja. Beribadah belum cukup jika Anda hanya ikut bernyanyi dan melakukan gerakan tertentu menundukkan kepala, berdiri, duduk, dll.. Lakukan berbagai kegiatan agar Anda menjadi orang yang memberkati dan diberkati, misalnya dengan bergabung sebagai sukarelawan, melakukan kegiatan sosial untuk membantu orang lain, dll. 7Jujurlah dalam pikiran, perasaan, dan tindakan. Berusahalah hidup suci sebab Tuhan adalah sumber kesucian. Tuhan akan membuka hati dan memberikan hal-hal yang sangat Anda harapkan jika Anda selalu menjaga kesucian hati dan pikiran. 8Hindari tindak kekerasan dan pertengkaran. Bacalah alkitab yang mengajarkan cara mengendalikan diri agar kehidupan Anda selalu tenang dan damai dalam kebenaran. 9Jika Anda beragama Katolik, terimalah Sakramen Pertobatan 2-3 bulan sekali. Dengan demikian, Anda bisa menjadi kehidupan Kristiani yang semakin baik dan semakin dekat kepada Tuhan. 10Bergabunglah dalam komunitas religius. Berapa pun usia Anda, berinteraksilah dengan orang-orang seiman untuk menumbuhkan dan menguatkan keyakinan Anda kepada Tuhan. Selain itu, Tuhan akan menjawab ketika 2 orang atau lebih berdoa dalam nama Yesus. Akan tetapi, Anda tidak perlu menjauhkan diri dari orang-orang yang tidak seiman. Saat berdoa, percayalah bahwa Tuhan sudah menyediakan apa yang Anda minta. Dengan iman yang kuat, Anda akan semakin dekat dengan Tuhan sehingga mampu menjalani kehidupan sehari-hari sesuai sabda Yesus. Iklan Tenanglah dan percayalah kepada Tuhan. Jika beban hidup Anda terasa sangat berat, tenangkan diri dan berusahalah menerima rencana Tuhan sebab rancangan-Nya selalu membawa kebaikan, alih-alih keburukan. “Berlakulah setia… Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik…” Mazmur 373. ”Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi” Yosua 19. Jangan berdoa dengan kata-kata yang tidak selaras dengan kata hati. Tuhan ingin Anda berkomunikasi dengan-Nya sebagai teman, bukan sekadar mengucapkan kata-kata yang tidak bermakna. Anda tidak harus menjadi pendeta, diakon, atau pastor agar bisa dekat dengan Tuhan. Hal ini bisa Anda alami dengan berdoa pribadi menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dengan keyakinan seorang anak kepada bapanya atau benar-benar menjadi seperti anak kecil! Yesus bersabda “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” Lukas 1027. Ikuti pertemuan dan retret bagi kaum remaja atau dewasa untuk menyalakan semangat baru di dalam diri Anda. Berfokuslah pada Tuhan. Jangan pernah melupakan Tuhan, meskipun Ia mudah dilupakan. Carilah Tuhan selagi Anda bisa bertemu dengan-Nya. Dalam suka dan duka, Anda harus selalu bersyukur, memuji, dan memuliakan Tuhan karena semua yang sudah dan akan Ia lakukan untuk Anda. Dengan memberkati orang lain secara nyata, berkat berkelimpahan akan mengalir kepada Anda sehingga tumpah ruah dan memberkati lebih banyak orang. Berkati orang lain setulus hati, alih-alih sekadar ingin masuk surga atau mencapai keinginan tertentu. Walaupun hal ini sulit dilakukan, Anda akan menerima timbal balik yang nyata dan mengagumkan. Anda harus mencari dan mengenal Tuhan terlebih dahulu agar bisa menyenangkan hati-Nya sebab “tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah” “Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada”, “Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” Ibrani 116. Kemarahan adalah hal yang wajar, tetapi jangan marah sampai berbuat dosa, misalnya berkelahi sehingga melukai orang lain atau merusak benda-benda di sekitar Anda. Jangan menyimpan kemarahan sampai saatnya tidur malam. Selesaikan secepatnya di hari yang sama. Berusahalah mengendalikan kemarahan. Orang-orang yang mudah marah terkesan kurang beriman kepada Tuhan. Jika Anda ingin marah, berusahalah menenangkan diri. Membaca alkitab setiap hari berperan penting agar Anda semakin dekat kepada Tuhan. Jika Anda belum tahu harus mulai membaca dari mana, bacalah kitab Yohanes. Sebelum membaca alkitab, mintalah Tuhan membuka hati, jiwa, dan pikiran Anda terhadap hal-hal yang ingin Ia tunjukkan. Bacalah 1-2 bab per hari, satu bab di pagi hari dan satu lagi di malam hari sesuai jadwal harian Anda. Renungkan baik-baik apa yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Jika dilakukan setiap hari, membaca kitab suci sambil berdoa dan membahas makna setiap ayat dengan Tuhan merupakan cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. ”Bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan…” Mazmur 372-5.[1] Mintalah Tuhan menolong Anda saat menghadapi masalah. Mungkin Anda akan memperoleh solusi terbaik, meskipun bukan dengan cara yang Anda inginkan. Yesus bersabda “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” Lukas 119.[2] Akan tetapi, jangan memanfaatkan Tuhan untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan. Hargai Tuhan seperti Anda menghargai teman, anggota keluarga, atau seseorang yang sangat berarti bagi Anda! ”Janganlah gelisah hatimu” Yohanes 1411. Tunjukkan kerendahan hati dengan berserah dan bersujud di hadapan Tuhan agar Ia meninggikan Anda.[3] Jadilah anak Tuhan atau manusia yang serupa dengan gambar Tuhan, yaitu manusia yang selalu berharap dan bersikap benar agar hidupnya diberkati Tuhan. Mintalah pengampunan dosa dari Tuhan jika Anda pernah berbuat salah. Iklan Peringatan ”Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?” Matius 2537. Pada hari penghakiman, Yesus akan berkata “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” Matius 2540. Allah berfirman “Kecongkakan mendahului kehancuran dan tinggi hati mendahului kejatuhan!” Amsal 1618. Pikirkan berbagai hal yang baik untuk orang lain, misalnya lebih banyak menolong, bersikap sopan, dan peduli kepada orang lain untuk berbagi Kasih Tuhan dengan mereka. Jangan sombong. Berbangga diri atas kerendahan hati dan keberhasilan tanpa menghargai kebaikan Tuhan dan orang lain adalah sikap rendah hati yang keliru. Pada umumnya, anak-anak atau remaja tidak mampu mencegah perpisahan orang tua atau keretakan rumah tangga jika suami/istri mengambil keputusan tersebut, misalnya karena ingin bercerai. Jadilah orang tua yang layak diteladani oleh anak-anak dengan hidup rukun dan harmonis sebagai salah satu cara mendekatkan diri kepada Tuhan. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? PengertianPacaran Menurut Iman Kristiani. Konsep kehidupan orang Kristen berbeda dengan orang-orang lain. Kehidupan orang Kristen adalah kehidupan dalam anugerah untuk mengambil bagian dalam rencana karya penyelamatan Allah dalam tuhan Yesus Kristus. Kehidupan yang bertujuan untuk mengerjakan pekerjaan baik yang sudah dipersiapkan Allah Unduh PDF Unduh PDF Dalam aspek tertentu, kehidupan yang baik sebagai umat Kristiani terkesan berbeda dari penganut agama lain. Contohnya, hidup terasa lebih menyenangkan apabila Anda terus menjalin relasi dengan Tuhan dan menjalankan perintah-Nya, alih-alih mengejar materi dan kesuksesan duniawi. Mengutamakan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari membuat Anda mampu mengatasi kesulitan sehingga keseharian terasa damai dan bahagia. 1 Jadilah pengikut Yesus jika Anda ingin menjalani kehidupan sebagai orang Kristen. Selain memahami hal-hal yang berkaitan dengan kekristenan, Anda harus menjadi pengikut Yesus agar bisa menjalani kehidupan Kristiani yang baik. Untuk itu, berdoalah kepada Yesus untuk memohon ampun atas dosa-dosa yang pernah Anda lakukan. Mintalah Ia menguatkan Anda agar tidak berbuat dosa lagi dan mengabdikan diri sebagai pengikut-Nya.[1] Dalam Injil Yohanes 146, Yesus bersabda "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku". Ini berarti, satu-satunya cara menjalin relasi dengan Tuhan adalah menjadi pengikut Yesus. Berdoa adalah hal yang personal. Anda bebas merangkai kata-kata saat berdoa, misalnya "Tuhan Yesus, aku menyadari kelemahanku. Aku sering marah dan pernah berbohong. Ampuni dosa-dosaku. Aku ingin menjadi murid-Mu supaya aku bisa menjalani hidup sesuai sabda-Mu. Bimbinglah langkahku dan bantulah aku agar menjadi pribadi yang lebih baik. Amin." Tip Pembaptisan di gereja merupakan cara simbolis untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda mengabdikan diri sebagai pengikut Yesus. 2 Lakukan pengakuan dosa kepada Tuhan. Sesuai Kitab Suci, Anda harus mengaku dosa agar bisa menjadi pengikut Yesus, tetapi jangan hanya sekali. Manusia tidak luput dari kesalahan. Jika Anda berbuat salah, berdoalah kepada Tuhan untuk memohon pengampunan dan bimbingan agar Anda tidak berbuat dosa lagi.[2] Dalam kitab 1 Yohanes 19, Yesus bersabda "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan". 3 Berdoalah setiap saat agar relasi dengan Tuhan lebih akrab. Setelah meminta Tuhan memimpin kehidupan Anda, biasakan berkomunikasi dengan-Nya tentang apa saja. Dalam kitab 1 Tesalonika 517, Yesus bersabda "Tetaplah berdoa". Syukuri semua berkat yang Tuhan berikan, pujilah Tuhan karena kemurahan-Nya, mintalah bimbingan-Nya saat ingin mengambil keputusan, dan andalkan Tuhan sebagai sumber penghiburan saat berduka.[3] Dalam Injil Matius 69-13, Yesus mengajarkan doa untuk berkomunikasi dengan Tuhan, yaitu doa Bapa Kami "Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]". Cara lain berdoa adalah membaca Mazmur, yaitu kitab yang berisi banyak sekali doa kepada Tuhan. 4 Sisihkan waktu untuk membaca Kitab Suci setiap hari. Doa merupakan sarana berkomunikasi dengan Tuhan, tetapi Anda harus membaca Kitab Suci jika ingin mendengar suara Tuhan. Anda boleh membaca Kitab Suci mulai dari halaman pertama sampai terakhir, mempelajari Sabda Tuhan dengan membaca Kitab Suci edisi studi, atau membaca buku renungan untuk mencari tahu makna ayat tertentu.[4] Anda harus memahami ajaran Yesus jika ingin menjalin relasi yang erat dengan-Nya. Dalam Injil Yohanes 663, Yesus bersabda "Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup". 5 Bergabunglah dalam komunitas Kristiani untuk memuji Tuhan dan bersosialisasi. Jika ingin mempererat relasi dengan Yesus, sebaiknya Anda mengikuti kursus di gereja yang mengajarkan Sabda Tuhan. Selain mendapatkan pengajaran yang bermanfaat dari pemimpin gereja, Anda bisa berdiskusi dengan umat yang lain dan memuji Tuhan dalam komunitas Kristiani.[5] Selain itu, bergabunglah dalam persekutuan doa, grup yang mempelajari Kitab Suci, atau aktivitas lain untuk memperluas pengetahuan. Kitab Ibrani 1024-25 menjelaskan bahwa pertemuan umat Kristiani merupakan kesempatan untuk saling menyemangati "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat". Iklan 1 Tolak keinginan berbuat dosa. Meskipun sulit, jangan berbuat dosa jika Anda ingin menjadi orang Kristen yang baik. Dosa bukan bagian dari rancangan Tuhan, tetapi manusia tidak luput dari kesalahan. Jika Anda berbuat dosa, berdoalah kepada Tuhan untuk memohon ampun dan jangan berbuat dosa lagi.[6] Dalam kitab Kolose 35-10, Yesus bersabda "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan, kemarahan, kemurkaan, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor, dan dusta". Menjalankan perintah Tuhan merupakan cara membuktikan bahwa Anda mengasihi Yesus sesuai sabda-Nya dalam Injil Yohanes 1421 "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya". 2 Jadilah pribadi yang mampu mengasihi, menolong, dan mengampuni orang lain. Bagikan kasih Tuhan kepada orang lain saat berinteraksi dengannya. Jika seseorang menyakiti perasaan Anda, berusahalah memaafkan perbuatannya seperti Tuhan sudah mengampuni kesalahan Anda. Berikan motivasi dan dukungan kepada orang yang Anda temui. Berikan bantuan kepada orang yang membutuhkannya.[7] Dalam kitab Yakobus 119-20, Yesus menasihati agar "setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah". Dalam Injil Matius 53-10, Yesus menyampaikan khotbah yang biasa disebut "Sabda Bahagia" untuk mengingatkan pengikut-Nya agar menjadi pembawa damai, bersikap lemah lembut, dan menjunjung tinggi kebenaran. Saat menyampaikan "Sabda Bahagia", Yesus berkata "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga". 3 Jangan terjebak oleh materialisme. Banyak orang sangat menghargai harta benda dan kesuksesan yang diraih, tetapi dalam Kitab Suci, hal tersebut bersifat "duniawi". Abaikan gagasan yang mengatakan bahwa Anda harus memiliki benda tertentu agar bisa hidup bahagia atau mencapai taraf kehidupan tertentu agar dianggap sukses oleh masyarakat. Bagi orang Kristen, relasi dengan Tuhan harus menjadi prioritas utama saat menjalani keseharian.[8] Dalam kitab 1 Yohanes 215, Yesus bersabda "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu". Yesus mengingatkan kita agar mengutamakan apa yang berharga di mata Tuhan, bukan hal-hal yang dianggap penting secara duniawi, misalnya hawa nafsu, kecantikan, dan materi. Ayat berikutnya, 1 Yohanes 216, Yesus melanjutkan ajaran-Nya "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia". 4 Dengarkan panggilan Tuhan untuk memilih cara menolong orang lain. Pelayanan merupakan aspek penting dalam kehidupan Kristiani. Jadi, luangkan waktu untuk menolong orang lain, misalnya dengan menjadi pendeta/biarawan untuk mewartakan Sabda Tuhan, mengumpulkan perlengkapan belajar untuk disumbangkan melalui Seksi Sosial gereja, atau menjadi karyawan yang jujur dan loyal kepada perusahaan.[9] Selain menyenangkan hati Tuhan, melakukan aktivitas pelayanan membuat Anda merasa bahagia karena berbuat baik kepada orang lain. Dalam kitab Filipi 23-4, Yesus mengatakan bahwa kita harus menolong orang yang berkekurangan "dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga". Dalam kitab 1 Petrus 410, Yesus mendorong kita untuk menolong orang lain dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki "Layanilah seorang akan yang lain sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah". KIAT PAKAR "Seseorang yang ingin menjalani kehidupan Kristiani harus menjadi pengikut Yesus Kristus yang taat serta memahami apa yang Ia katakan dan lakukan. Semudah itu." Zachary Rainey Pendeta yang Ditahbiskan Rev. Zachary B. Rainey adalah pendeta yang ditahbiskan dengan lebih dari 40 tahun masa pelayanan dan kegiatan pastoral, termasuk 10 tahun sebagai pendeta rumah sakit. Dia merupakan lulusan Northpoint Bible College dan anggota Dewan Umum Sidang Jemaat Allah. Zachary RaineyPendeta yang Ditahbiskan 5 Sampaikan kesaksian iman kepada orang lain. Salah satu perintah Yesus kepada murid-murid-Nya adalah mewartakan Sabda-Nya. Dalam Injil Markus 1615, Yesus bersabda "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk". Oleh sebab itu, carilah kesempatan untuk memberikan kesaksian tentang makna relasi Anda dengan Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, Anda boleh bercerita tentang iman Kristiani atau menyalurkan kasih Tuhan kepada orang lain melalui perbuatan.[10] Sabda Yesus dalam Injil Matius "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga". Matius 514-16. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Lydiamerupakan perempuan yang diubah menjadi Kristen oleh Paulus. Nama lainnya Lidia, Lydea, Lyda, Lidiya. Maria: Nama Ibrani yang bermakna 'kepahitan' dan 'pemberontakan'. Biasa disebut juga dengan Mary, Marea, Mariah, Marian, Marianne, Malia. Martha: Atau Marta merupakan nama dari Aram yang artinya 'wanita itu'. Teman Hidup dari Tuhan Sudah bukan hal yang tabu lagi jika seorang remaja mengatakan bahwa dirinya ingin memiliki seorang pasangan. Berbagai pernyataan tentang cinta dan pasangan pun mulai bermunculan. Ada yang mengatakan cinta itu buta. Beberapa juga berpendapat bahwa memiliki pasangan dapat menambah semangat untuk melakukan sesuatu. Apakah pendapat itu benar sepenuhnya? Ketika kita merasa jatuh cinta pada seseorang, ada baiknya kita menguji apakah perasaan itu hanya bersifat sementara atau tidak. Sejatinya, cinta itu memerlukan pengujian ruang dan waktu. Apakah kita tetap mencintai “dia” meski terpisah oleh jarak? Apakah perasaan cinta kita terhadap “dia” bertahan untuk waktu yang lama atau hanya sebentar saja? Jika kita merasa yakin betul dengan perasaan kita terhadap “dia”, berdoalah supaya Tuhan memberi petunjuk. Tunggulah hingga Tuhan benar-benar memberi petunjuk yang jelas kepada kita. Berusahalah untuk mengutamakan Tuhan dengan cara tidak lancang mengambil keputusan sendiri. Jika Tuhan menjawab “dia” bukanlah pilihan yang terbaik, maka jangan paksakan. Jika Tuhan menjawab iya, percayalah Tuhan akan mendekatkan kita padanya dengan cara yang indah dan di waktu yang tepat. Pasangan bukanlah hanya sebagai penyemangat bagi kita untuk melakukan sesuatu, melainkan membuat keberadaan kita yang tidak sempurna akan menjadi indah dengan hadirnya pasangan kita. Pasangan yang Tuhan pilihkan untuk kita akan menjadi teman bagi kita dalam keadaan apapun, dimanapun dan kapanpun. Percayalah, jika kita mendasari semuanya dengan mengutamakan Tuhan, maka hasilnya akan indah. Ketika kita merasa jatuh hati terhadap seseorang, ujilah terlebih dahulu dan tanyakan pada Tuhan apakah orang yang kita sukai itu adalah yang terbaik. Bersabarlah karena semua yang Tuhan rencanakan atas hidup kita adalah baik. TUHAN Allah berfirman “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Kejadian 218 Artikel Lainnya Post navigation Manusiasebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan dalam melestarikan lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciprtaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Alkitab sebagai sumber nilai dan moral Kristiani
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Setiap insan manusia diciptakan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa Berpasang-pasangan, saling mengenal satu sama lainnya, saling melengkapi, apa adanya,mencintai seorang tulus dengan hati tanpa ada syarat apa pun untuk menjadikan keluarga sakinah,mawadah dan waromah. Cinta sejati itu penuh pengorbanan dan berjuang dari nol sampai sukses untuk maju bukan dizaman sekarang ini, mencari teman hidup, cinta yang tulus dengan menggunakan hati lebih sulit dikarenakan semua sudah dinilai,diukur dengan uang, materi, bahkan minta surat keputusan kerja tetap, surat perjanjian akta pranikah tertulis melalui cap notaris dengan isinya pembagian harta gono-gini, harus tahu jumlah nilainya, belum menikah meminta mobil atau rumah dll. Apakah ini dinamakan cinta dan nantinya mencari teman hidup itu lebih sulit diera keterbukaan informasi publik,era digitalisasi dan era cinta sejati yang tulus itu, menerima apa adanya dll merupakan bagian kesehatan jiwa manusia, kesehatan jiwa manusia dilihat dari segi ilmu psikologi komunikasi sangat penting, mahal sekali namun banyak orang sekarang tanpa sadar itu merupakan bagian gangguan kejiwaan contoh stress,depresi dll akibat dari gaya hidup yang terlalu berlebihan diluar batas kewajaran jiwa manusia sendiri pada akhirnya bunuh diri,depresi,stress berbagai tingkat level dll. Hal ini sering terjadi di masyarakat Indonesia tanpa disadari, seharusnya cinta sejati itu tulus mencintai seseorang,baik hatinya dan mencari teman hidup bukan karena materi uang dan uang saja yang dilihat saja melainkan bisa hidup selalu bersama,hidup bahagia, hidup sakinah,mawadah dan waromah, hidup sederhana namun tercukupi, tua bisa bersamanya selamanya, hidup menjadi tenang tanpa ada beban apa pun yang terpenting semuanya bisa tercukupi dan jangan diukur dengan nilai uang, materi saja, semua bisa dicari, rezeki sudah ada dan diatur, selalu berdoa,berusaha,yakin dan pasti segera tercapai cita-cita. Mencari teman hidup itu lebih sulit dibanding lainnya, teman hidup adalah teman yang dimana berjuang bersama, menikmati suka duka, tercukupi segala hal, hidup rukun, hidup selalu bersama, hidup dengan senang hati yang tulus, hidup sakinah,mawadah dan waromah, mengurangi stress dan depresi akibat dari gaya hidup yang terlalu berlebih,hidup selalu bersyukur, teman hidup itu sebagai teman segalanya termasuk diskusi, ngobrol bareng sambil minum teh manis berdua, makan roti dll disaat waktu kosong saat weekend pula penulis, penulis sedang mencari teman hidup Cahyo Prabowo, Lihat Healthy Selengkapnya
Kalimatdi atas menunjukkan bahwa sejak zaman para Rasul: awal pewartaan iman kristiani telah terjadi perjumpaan iman dengan aliran-aliran filsafat yang berkembang saat itu. Dalam teks Kis. 17:17-18 diperlihatkan bagaimana mereka mengadakan diskusi tentang iman dan akalbudi (ilmu pengetahuan) untuk mencari kebenaran.
Pacaran merupakan suatu topik yang hangat dan lazim ditemui di tengah-tengah kalangan pemuda. Di dalam gereja, seringkali kita bisa melihat banyak teman-teman kita yang sudah berpacaran ataupun sedang PDKT pendekatan kepada lawan jenisnya. Namun demikian, banyak orang Kristen bahkan di antaranya mungkin teman kita atau kita sendiri yang tidak berpasangan dengan orang yang seiman dan orang Kristen memiliki pasangan yang tidak seiman dan sepadan? Pertanyaan ini seringkali diabaikan oleh orang Kristen karena tidak menyadari pentingnya konsep berpasangan ala Kristen. Istilah Kristen di sini bukan hanya sekedar menunjuk kepada orang Kristen secara umum tetapi kepada pengikut Kristus yang tunduk kepada Firman pacaranApakah berpacaran menurut konsep Kristen? Apa perbedaannya pacaran Kristen dengan pacaran non-Kristen? Berpacaran adalah suatu tahap yang melampaui tahap persahabatan antara seorang pria dan wanita, sebagai persiapan untuk memasuki tahap pernikahan. Wow! Terdengar begitu serius. Kenyataannya memang seserius itu. Banyak orang tidak mengerti keseriusan berpacaran dan hanya mengira kalau itu hanya untuk senang-senang. Pacaran melibatkan emosi dan jiwa, sehingga jangan heran kalau setiap kegagalan dalam berpacaran akan menimbulkan dampak pada hidup sudah menyadari bahwa pacaran adalah sesuatu yang serius, lalu apa? Hanya menyadari kalau pacaran adalah sesuatu yang serius tidaklah cukup. Kita juga sebagai orang Kristen harus menyadari bahwa setiap hidup kita adalah untuk Tuhan Kolose 116 dan tujuan hidup kita adalah untuk mempermuliakan Tuhan dan menikmati Dia di dalam setiap aspek kehidupan kita, termasuk di dalam hal mencari pasangan hidup. Karena itu, kita tidak boleh sembarangan di dalam berpacaran dan di dalam mencari seorang Kristen mencari pasangan, dia harus terlebih dahulu menyadari beberapa poinDia hidup untuk mempermuliakan Tuhan dan menikmati-Nya Roma 1136. Iman yang sejati adalah iman yang menyandarkan hidup sepenuhnya kepada Kristus sebagai Juruselamat dan menjadikan-Nya Tuhan Yesus menjadi Penguasa dan kita taat sepenuhnya di dalam kehidupan kita. Bukankah sesuatu yang wajar bila segenap hidup kita mempermuliakan Tuhan kita? Jadi sebelum mencari pacar, setiap orang Kristen harus menyadari bahwa mencari pasangan pun supaya mempermuliakan Tuhan dan dengan demikian mencari pacar yang bisa membuat kita terus lebih mempermuliakan menyadari ada panggilan yang Tuhan tetapkan di dalam hidupnya. Setelah ditebus oleh Kristus, hidup kita pun memiliki tujuan purpose dan ada panggilan khusus bagi kita sebagaimana kita masuk di dalam rencana kekal Allah. Mungkin banyak orang belum tahu panggilannya secara pasti termasuk masalah pasangan hidup. Mencari pasangan hidup bertujuan untuk menggenapi panggilan yang telah Tuhan tetapkan di dalam hidup pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan kudus. Karena itu, pernikahan dan pacaran persiapan pernikahan tidak boleh dipermainkan atau dibuat mainan. Seksualitas keintiman juga diciptakan Tuhan sebagai sesuatu yang kudus yang boleh dinikmati oleh manusia secara bertanggung jawab di dalam pernikahan. Seksualitas dilakukan bukan sekedar untuk memuaskan nafsu birahi melainkan untuk menikmati suatu keintiman yang menggambarkan relasi antar Pribadi Allah Tritunggal dan menggambarkan relasi Kristus dengan poin-poin di atas kita dapat langsung membedakan berpacaran ala Kristen dan non-Kristen. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa berpacaran ala Kristen tidak berpusat kepada diri tetapi pada Tuhan. Sedangkan berpacaran non-Kristen tidak mungkin berpusat pada Tuhan karena tidak adanya relasi dengan tidak seimanApa salahnya punya pacar yang tidak seiman dan sepadan? Kan gak pasti dia akan tetap tidak percaya? Bukankah malah ada kesempatan juga untuk mempertobatkan dia? Memang benar kalau ada kemungkinan pasangan yang tidak seiman tersebut bisa bertobat. Namun demikian, bertobat atau tidak bertobat bukan terletak di tangan kita. Allah yang sudah menetapkan umat pilihan-Nya sehingga Dia tahu apakah seseorang akan bertobat atau tidak. Kita hanya dapat menginjili orang tersebut. Masalah percaya atau tidak, itu di luar kedaulatan Korintus 614–15, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?”Di dalam ayat ini, Paulus telah memperingatkan anak-anak Tuhan untuk tidak berpasangan dengan orang-orang yang tidak seiman. Memang latar belakang ayat ini tidak hanya tertuju secara spesifik kepada masalah pasangan hidup. Ayat ini juga mencakup gaya hidup, konsep pemikiran, dan lain-lain. Inti dari perikop ini adalah untuk menyucikan diri dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita di dalam takut akan Tuhan II Kor 71. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah mengapa orang Kristen ngotot untuk berpacaran dengan orang non-Kristen? Apakah motivasi di baliknya? Benarkah motivasinya untuk menguduskan pasangannya dengan menginjilinya agar bertobat atau sebenarnya rumput tetangga lebih hijau’ dan mencoba merohanikannya? Jika benar motivasi kita adalah penginjilan, apakah harus melalui pacaran? Kita dapat menginjili siapa saja tanpa menjadikannya pasangan kita bukan? Jadi, jikalau memang motivasi kita bukan untuk penginjilan, biarlah kita jujur mengatakannya. Tetapi, kejujuran ini tidak melegitimasikan ketidaktaatan kita kepada Firman Tuhan. Ini berarti kita yang harus bertobat dan menundukkan diri kita kembali kepada otoritas Firman Tuhan menjadi penuntun hidup berpasangan dengan orang yang tidak seiman dan sepadanBanyak orang yang hidup rukun meskipun pasangannya tidak sepadan. Kalau begitu, kenapa tidak boleh? Apakah dampak hidup dengan pasangan yang tidak seiman dan sepadan?Pasangan Kristen dan non-Kristen memang dapat terlihat hidup di dalam kerukunan. Namun sebenarnya, di dalam lubuk hati terdalam terdapat bentrokan besar di antara kedua belah pihak, kecuali pihak yang Kristen berkompromi. Meskipun seseorang mengkompromikan imannya untuk dapat bersama-sama dengan pasangan yang tidak seiman dan sepadan, dia tidak dapat memungkiri kalau sebenarnya dia tidak bahagia karena pernikahannya tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana seharusnya sebuah pernikahan lihat poin ke-3 di atas.Beberapa perbedaan yang pasti akan menjadi masalah ketika seorang Kristen berpasangan dengan orang yang tidak seiman dan sepadanStatus hidup – Sebagai orang beriman, status hidup kita sudah diubah menjadi anak-anak Allah. Kita memiliki sebuah hubungan yang indah dengan Bapa di surga. Rasul Paulus menggambarkannya di dalam ayat yang dikutip di atas dengan perbandingan antara terang dan hidup – Sebagai orang beriman, standar hidup kita adalah Firman Tuhan. Kita sadar kalau kita harus taat sepenuhnya kepada Allah dan tunduk kepada otoritas Alkitab. Bagaimana dengan pasangan kita yang non-Kristen?Tujuan hidup – Sebagai orang beriman, tujuan hidup kita adalah mempermuliakan Tuhan dan menikmati Dia selamanya. Kita rindu segala sesuatu yang kita lakukan dapat menyenangkan Tuhan. Gol dari hidup orang Kristen adalah Tuhan sendiri, sedangkan gol hidup non-Kristen adalah untuk diri, dunia, dan hidup – Sebagai orang beriman, kita menemukan kepenuhan arti hidup ketika kita bertemu dengan Kristus baik di dalam keselamatan sebagai Juruselamat maupun seluruh aspek hidup kita sebagai Tuhan. Singkatnya, arti hidup kita adalah Kristus. Namun, pasangan yang non-Kristen akan hidup tanpa Kristus, setiap hal yang mereka lakukan adalah sia-sia, seperti kata hidup – Setiap orang beriman dikatakan sudah dipindahkan dari mati kepada hidup, sedangkan orang non-Kristen masih berada di dalam kematian. Hal ini membedakan keberadaan dan kualitas hidup itu sendiri, orang Kristen menghidupi kehidupan yang hidup, yang berarti bertumbuh, sedangkan orang non-Kristen menghidupi kehidupan yang mati, yang berarti kata, apakah motivasi kita ketika bertanya bolehkah orang Kristen berpasangan dengan non-Kristen? Biarlah kita jujur di hadapan Tuhan dan sebagai anak Tuhan rela tunduk hidup di bawah otoritas kebenaran firman Tuhan. Dengan demikian, kita belajar di dalam aspek ini mempertuhankan Kristus dalam hidup kita. Jadi, marilah kita belajar mencari kehendak Tuhan yang adalah pusat dari hidup kita dan bukan mencari batasan sampai di mana kita masih tidak melanggar’ kehendak Tuhan. Soli Deo TjokroRedaksi Umum PILLAR3 Agustus 2006
Apayang Tuhan kehendaki dari masing-masing kita sebagai orang Kristen adalah untuk kita memiliki iman yang sejati. Ada banyak contoh yang dicatat dalam Alkitab tentang orang-orang yang mampu melihat perbuatan Tuhan yang menakjubkan dan diberkati oleh Tuhan karena iman mereka. Musa memiliki iman kepada Tuhan dan melalui bimbingan-Nya, Musa mampu mengatasi begitu banyak rintangan dan pembatasan
Alkitab , Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta,1991 Antonius, Seri. Pernikahan Kristen Dalam Perspektif Firman Tuhan. Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 6 Tarutung, 2020 Ariyanti, G; Hutabarat, Tonny M. Konsep Pasangan Seimbang Menurut 2 Korintus 614-15 bagi Perilaku Berpacaran. Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani. Vol 1, No 1; pp 95-108. Torsina, 2021 Azmi, P Amylia, Hoesni, Suzana Mohd. Gambaran Preferensi Pemilihan Pasangan Hidup Pada Mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia. Jurnal Fakultas Psikologi. Vol. 13, No 2, pp. 96-107. Malaysia, 2019 Felinna, G. How Far Is Too Far? Meninjau Praktik Sentuhan Fisik Physical Touch Dalam Relasi. CONSILIUM 20 Agustus–Desember 2019 172-186 Guthrie Donal, Motyer Alec, Stibbs Alan M , Weseman Donald J dan Soedarmo Dr. Tafsiran Alkitab Masa Kini 1. Jakarta BPK Gunung Mulia. 1980 Harmadi, M & Diana, R. Peran Pembinaan Warga Jemaat Dalam Menghadapi Fenomena Kekerasan Dalam Pacaran Pada Remaja. Jurnal Teologi. Vol 2 1. pp 1-10. Jakarta, 2020 Ikhsan, A. S. R. 2003. Agenda Cinta Remaja Islam. Jogjakarta Diva Press. Anisyah Kusumawati. ”Menikah Tanpa Pacaran Membuat Pernikahan Bahagia? Ini Hasil Penelitiannya.” McEwen, M. 2004. Analysis of Spirituality Content in Nursing of Nursing Education Nainggolan, Alon M & Harefa, Tirai N. Spiritualitas pernikahan Kristen. pp. 1-15. Manado, 2020 Paath, J; Zega, Y, & Pasaribu, F. Konstruksi Pernikahan Kristen Alkitabiah. Jurnal Scripta Teologi dan Pelayanan Kontekstual. Vol. 8, No, 2, pp. 181-202. Tanjung Enim, 2020 Pfeiffer Charles F dan Harrison Everett, F. Tafsiran Alkitab Wycliffe 1. Malang Gandum Mas. 2011 Stamps, Donald C. Alkitab Penuntun Hdup Berkelimpahan. Malang Gadunm Tong, Stepen. Rahasia kemenangan dalam cinta dan seks menunju pernikahan, Surabaya Momentum, 2012.
9hky.
  • f4nh9rfiex.pages.dev/130
  • f4nh9rfiex.pages.dev/242
  • f4nh9rfiex.pages.dev/156
  • f4nh9rfiex.pages.dev/194
  • f4nh9rfiex.pages.dev/1
  • f4nh9rfiex.pages.dev/216
  • f4nh9rfiex.pages.dev/15
  • f4nh9rfiex.pages.dev/318
  • f4nh9rfiex.pages.dev/99
  • cara mencari teman hidup secara kristiani